Korban Rudapaksa
Korban Rudapaksa Dijauhi oleh Keluarganya, Ketua Pertidi Beberkan Kondisi
Kasus dugaan rudapaksa terhadap bocah perempuan berinisial JA berusia 12 tahun, hingga terinfeksi HIV masih bergulir di meja penyidik.
Kemudian, David mengatakan setelah melihat kondisi korban yang cukup memperihatinkan, dan menduga JA menjadi korban eksploitasi dan Rudapaksa, pihaknya pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Medan.
"Laporannya kemarin diakhiri bulan delapan, kita duga seperti eksploitasi, cuma sedang pendalaman oleh pihak kepolisian itu belum ada, masih pelecehan seksual," ungkapnya.
"Tidak ada pengarah ke sana (eksploitasi) cuma polisi masih mendalami, apakah benar eksploitasi," tambahnya.
Ia menyebutkan, menurut keterangan yang didapat dari korban ada tiga orang terdekatnya yang diduga menjadi pelaku.
"Kita sudah bicara dengan korban, ada beberapa orang terdekat dari korban yang kita duga sebagai tersangka, ada tiga orang," ujarnya.
Dikatakannya, sejak korban diagnosa terjangkit HIV JA langsung dijauhi oleh keluarganya. Bahkan, selama dirawat di rumah sakit baru sekali korban dijenguk oleh pihak keluarga.
"Dari keluarga korban sendiri pun baru sekali menjenguk, nenek yang menjenguk. Karena kenak HIV keluarga tidak mau lagi, makanya kita sekarang minta tolong untuk kalau bisa dibuat rumah untuk menampung," katanya.
Selain mendapatkan tindakan asusila, korban juga sempat bercerita kepada David juga sering mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh keluarganya.
"Berdasarkan keterangan korban, dia sering mendapatkan tindakan kurang baik, sering dipukul, disiksa oleh keluarga nya sendiri," ujarnya.
"Dan pernah dia ditelanjangi karena mencuri uang, diberdirikan di depan rumah dan disuruh megang tulisan saya mencuri," pungkasnya.
(cr11/tribun-medan.com)