Video Jenderal Dudung

BEREDAR Video Jenderal Dudung Perintahkan Pasukan 'Serang' Effendi Simbolon: Berdayakan FKPPI

Video Jenderal Dudung Abdurachman perintahkan pasukan 'serang' Effendi Simbolon beredar luas di media sosial

Editor: Array A Argus
HO / Tribun Medan
Jenderal Dudung dan Effendi Simbolon 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Video Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman saat perintahkan pasukan 'serang' anggota DPR RI Effendi Simbolon beredar luas di media sosial.

Dalam video singkat itu, Jenderal Dudung Abdurachman menyebut Komisi I DPR RI itu tidak ada apa-apanya.

Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan, bahwa Effendi Simbolon bukan siapa-siapa yang mesti ditakuti.

Baca juga: Jadi Target Anggota TNI, Effendi Simbolon Minta Maaf, Alasan Tidak Bermaksud Menyinggung Prajurit

Baca juga: ANGGOTA TNI MURKA, Effendi Simbolon Jadi Sasaran Target Karena Dinilai Menghina Panglima dan KSAD

"Kita harus jadi petarung, jadi jagoan, jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Nanti lihat tanggal 26 September, saya buktikan sama kalian. Jangan kita diam saja. Dia siapa? Enggak berpengaruh. Kedepan enggak ada lagi orang-orang seperti itu," kata Jenderal Dudung Abdurachman dalam video yang dilihat Tribun-medan.com, Rabu (14/9/2022).

Dudung mengatakan, setelah Effendi Simbolon melontarkan statemennya saat rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi I DPR RI, banyak prajurit yang merasa marah. 

"Prajurit kita ini sekarang sudah menggelora, sudah panas. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja," kata Dudung.

Bahkan, Dudung sempay menyentil sejumlah petinggi TNI AD, mulai dari Komandan Kodim hingga Komandan Korem. 

"Danrem, Dandim saya lihat diam saja, meninabobokkan jabatannya. Silakan kalian tergerak, berdayakan itu FKPPI segala macam," kata Dudung.

Ia memerintahkan jajarannya untuk bergerak secara massif melawan statemen Effendi Simbolon tersebut.  

"Massif lakukan, enggak usah ada yang takut. Saya tanggung jawab," kata Dudung.

Untuk meyakinkan anak buahnya, Dudung mengatakan untuk tidak takut jika jabatan dicopot.  

"Pangkat dan jabatan itu, Gusti Allah, Tuhan yang nyabut, bukan siapapun," katanya.

Dudung pun tampak begitu kesal, lantaran ucapan Effendi Simbolon yang menyamakan TNI dengan gerombolan dan ormas dinilai telah menginjak-injak harkat dan martabat prajurit TNI, khususnya Angkatan Darat (AD). 

Baca juga: REAKSI Langsung TNI AD pada Effendi Simbolon Usai Minta Maaf, Prajurit Sempat Panas soal Gerombolan

"Harga diri, kehormatan sudah diinjak-injak kita diam saja. Saya tidak lihat ada Letkol, Kolonel yang ngomong," kata Dudung.

Kedepan, lanjut Dudung, tidak ada lagi pengkondisian seperti yang dilakukan Effendi Simbolon.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved