Kasus Pembunuhan Brigadir J
Kuat Maruf Tegang Dilihat Bripka RR dan Bharada E usai Putri Candrawathi Minta Keduanya agar Pulang
Ditelepon Putri Candrawathi untuk Pulang, Bripka RR dan Bharada E Lihat Kuat Maruf Panik dan Tegang
Namun, tak dijelaskan secara terang permasalahan yang membuat pria tersebut khawatir.
Kuat hanya mengatakan, bahwa ia melihat Brigadir J naik turun tangga yang membuatnya curiga.
Susi, asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawathi, disebutnya menangis.
Disebutkan pula bahwa Kuat sempat mengambil pisau dan menggunakannya untuk mengancam Brigadir J.
"Si Kuat sempat ngambil pisau menghalangi Yosua mau naik ke atas, ke tempat Ibu," ungkap Erman.
Selanjutnya Kuat Ma’ruf mengizinkan RR untuk naik ke atas melihat kondisi Putri Candrawathi, RR melihat PC sedang berbaring dengan setengah duduk dengan posisi bantal tinggi.
“Ada apa bu? ada kejadian apa?" tanya RR kepada PC."
"Ibu PC tidak menjawab malah bertanya, ‘Yosua dimana?' jelas kuasa hukum RR.
Yosua ke kamar PC, dengan PC berbaring dengan setengah duduk dan Yosua duduk di lantai, sementara pintu tak ditutup ada RR diluar menunggu dan tidak mendengar apa yang dibicarakan di antara keduanya.
Erman Umar menerangkan bahwa ada sekitar 10 menit lalu Yosua keluar dari kamar, dibawalah dia sama RR untuk ke bawah agar tidak bersinggungan lagi dengan Kuat Ma'ruf.
Sesampainya di bawah, RR kembali bertanya kepada Yosua apa yang terjadi namun Yosua menjawab dengan tenang bahwa tidak apa-apa.
Baca juga: Trailer Jagat Arwah Sukses Pikat Penikmat Film Horor Indonesia, Siap Gentayangi Bioskop Tanah Air
Baca juga: Terjerat Narkoba, Rekaman CCTV Perlihatkan Aktor Lee Sang Bo Jalan Sempoyongan sebelum Ditangkap
Namun ada hal yang mengejutkan dan bikin penasaran
Baca Berita Artis Terpopuler Lainnya
(*/ Tribun-medan.com)
Sebagian Artikel ini telah tayang di laman Tribunnews.com dengan judul:
Ditelepon Putri Candrawathi untuk Pulang, Bripka RR dan Bharada E Lihat Kuat Maruf Panik dan Tegang
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pembunuhan-terhadap-Brigadir-Yosua-Hutabarat.jpg)