Dugaan Pembunuhan
Dipanggil Berkali-kali Tidak Menyahut, Wanita Pengumpul Getah Karet Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
Seorang wanita paruh baya yang bekerja menjadi pengepul karet ditemukan tewas bersimbah darah di kebun karet
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- AN, wanita paruh baya yang bekerja sebagai pengumpul getah karet ditemukan tewas di hutan dekat kebun karetnya yang ada di Desa Togiziga, Kecamatan Hilimegai, Kabupaten Nias Selatan.
Menurut laporan, pengumpul getah karet ini diduga dibunuh.
Saat ditemukan pada Minggu (11/9/2022) sekira pukul 00.30 WIB, kondisi korban begitu mengenaskan.
Kapolres Nias Selatan, AKBP Reinhard Nainggolan mengatakan, jasad AN pertama kali ditemukan oleh anaknya berinisial PN.
Baca juga: AJAIB! Istri Baiquni Wibowo Bawa Barang Bukti Vital Pembunuhan Brigadir J, Penyidik: Ada Tanda Tuhan
Saat itu, anak korban sempat kehilangan ibunya ketika sedang mengutip getah karet di kebun mereka.
Namun saat pencarian, ia melihat bercak darah dan rambut.
Kemudian diikutinya ternyata ibunya sudah tergeletak meninggal dunia.
Saat ditemukan jenazah korban pun diduga mengalami luka.
AN pun diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca juga: Hacker Bjorka Singgung Kasus Pembunuhan Munir Tahun 2004, dan Senggol Nama Muchdi PR
Reinhard menuturkan, proses evakuasi mengalami kesulitan karena jenazah berada di dalam hutan sekitar 2 Kilometer dari pemukiman.
Di lokasi polisi juga menemukan sejumlah barang bukti guna diperiksa lebih lanjut.
“Sat Reskrim Polres Nias Selatan sudah mengevakuasi korban dan mengamankan beberapa barang bukti yang ada di TKP dan akan melaksanakan otopsi terhadap korban serta lidik dan sidik pengungkapan kasus di duga pembunuhan,” kata AKBP Reinhard Nainggolan, Senin (12/9/2022).
Berdasarkan penuturan anak korban, awalnya korban AN dan anaknya PN sekitar pukul 08:00 WIB bersama-sama berangkat dari rumah ke kebun miliknya yang berada di Desa Togizita, Kecamatan Hilimegai, Kabupaten Nias Selatan.
Baca juga: Penyidik Terbelalak Melihat Isi Barang Bukti Pembunuhan Brigadir J yang Diberikan Seorang Perempuan
Sekitar pukul 15.00 WIB korban menyuruh anaknya, PN untuk mengumpulkan getah karet di kebun karet milik mereka.
Sekitar pukul 18.07 WIB anak korban memanggil korban bermaksud mengajak pulang karena hari sudah gelap.
Disinilah korban tak menjawab dan anaknya memutuskan pulang sendirian karena mengira ibunya sudah lebih dulu pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, PN bertemu adiknya SN dan adiknya itu menanyakan keberadaan ibu mereka.
Melihat ibunya tak ada dirumah ia pun memutuskan kembali ke kebun karet tempat mereka sebelumnya.
Baca juga: KEPOLOSAN Istri Kompol Baiquni Secara Ajaib Muncul Bawa Barang Bukti Vital Pembunuhan Brigadir J
Sekira pukul 19.00 WIB, PN sampai di kebun langsung memanggil dan mencari korban.
Setelah berkeliling mencari korban, PN melihat ada rambut dan bercak darah.
Jejak darah itu pun diikutinya sampai ke hutan sampai akhirnya ia melihat ibunya sudah tergeletak.
Saat dilihat tubuh korban pun mengalami luka dan meninggal.
Kaget melihat kondisi ibunya, ia pun langsung menelpon kakak sepupunya dan memberitahukan kondisi ibunya meninggal dunia.
Baca juga: Haru, Terungkap Harapan Bharada E Sebelum Disidang Kasus Pembunuhan Brigadir J, Terlanjur Ikut Sambo
Selanjutnya polisi pun datang ke lokasi guna melakukan evakuasi dan olah TKP.
Kepada polisi, anak korban, PN mengaku sempat bertemu dengan dua orang yakni AA dan AY.
Pertemuan itu terjadi saat PN hendak pulang ke rumah setelah memanggil ibunya tetapi tak menyahut di hutan.
Pada saat perjalanan menuju rumah, di tengah perjalanan, anak korban an.PN bertemu dengan an.AA dan an.AY.
Saat ini jenazah korban dugaan pembunuhan itu masih proses otopsi.(cr25/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pengumpul-getah-kareta-diduga-dibunuh.jpg)