Update Kasus Pembunuhan Brigadir J

Pesan Mantan Ketum PBNU pada Kapolri Listyo Sigit, 3 Jenderal Diduga Terlibat Skenario Ferdy Sambo

seiring pengungkapan kasus pembunuhan berencana tersebut,sejumlah polisi dari petinggi Polri berpangkat perwira hingga pangkat bintara banyak terlibat

Editor: Salomo Tarigan
BPIP
Mantan Ketua Umum PBNU/Anggota BPIP Prof KH Said Aqil Sirojd 

* Pesan Mantan Ketum PBNU pada Kapolri Listyo Sigit,

TRIBUN-MEDAN.com -

Penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua (Brigadir J) belum tuntas.

Tapi, seiring proses pengungkapan kasus pembunuhan berencana tersebut, sejumlah polisi dari petinggi Polri berpangkat perwira hingga pangkat bintara banyak yang terseret.

Dalam hal ini, mereka yang terlibat dugaan obstruction of justice atau menghalangi proses penyidikan.

Sedikitnya 83 oknum polisi diperiksa, kemungkinan jumlahnya bertambah.

4 Orang perwira sudah dipecat melalui sidang Etik Polri, termasuk Ferdy Sambo.

Baca juga: POPULER: Mabes Polri Jawab Kabar 3 Kapolda Dicopot, 3 Perwira Dipecat, Pelecehan Putri Diragukan

Irjen Ferdy Sambo dipecat melalui sidang etik Polri
Irjen Ferdy Sambo dipecat melalui sidang etik Polri (Tribunnews.com/Irwan Rismawan)

Mantan Ketua Umum PBNU, Prof KH Said Aqil Sirojd mengaku kaget dengan perkembangan kasus pembunuhan Brigadir Yoshua.

Baca juga: Terungkap Penyebab Brigadir J Marah Sasar Kuat Maruf, Terjadi Sebelum Insiden Penembakan

Pasalnya, semakin hari semakin banyak terungkap para Jenderal Polisi yang terlibat.

Ia bahkan mengatakan, Polri adalah institusi yang sangat penting dalam sebuah negara, bahkan garda terdepan dalam menegakkan keamanan, melayani masyarakat, melindungi dan mengayomi dalam menegakan hukum.

Oleh karena itu, ketika Polri ada masalah semua turut prihatin.

"Apa sih yang terjadi ditubuh Polri. Ada apa? Yang sangat mengagetkan. Ini berarti ada sesuatu, yang harus dibongkar dan harus didandani diperbaiki," kata Said Aqil kepada wartawan, Kamis (8/9/2022).

Menurut Said Aqil, di sini kesempatan bagi kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan bersih-bersih di tubuh Polri.

"Instrukspeksi dan evaluasi dan seterusnya. Terutama jajaran pimpinan," terang Said Aqil.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Tangkapan Layar KompasTV)

Anggota BPIP tersebut lantas menjelaskan sebuah dalil yang berbunyi Wa innama al-umamu al-akhlaqu maa baqiyat, fa in hum dzahabat akhlaquhum dzahabuu. (Sesungguhnya kejayaan suatu bangsa terletak pada akhlaknya selagi mereka berakhlak dan berbudi perangai utama, jika pada mereka telah hilang akhlaknya, maka jatuhlah bangsa itu.-red)

"Ketika Polri namanya baik, maka bangsanya bermartabat. Di Dunia akan tersiar Polisi Indonesia ideal. Namun sebaliknya, pun jika namanya Polri hancur maka dunia akan melihat kita seperti apa, maksudnya merendahkan martabat kita," terangnya.

Baca juga: Dijawab Sule Akhirnya Hubungan dengan Riesca Rose, Sampaikan Pesan ke Nathalie Holscher

Dikatakan, kejadian yang menimpa Polri ini sudah menjadi konsumsi dunia internasional.

"Kemarin saya bertemu dengan sahabat dari Malaysia, diceritakan juga bahwa masyarakat di sana di warung-warung kopi juga membicarakan Polri," tambahnya.

Karena itu, Said Aqil menegaskan dirinya sangat mendukung Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas judi online, narkoba dan berbagai tindak pidana lainnya untuk diberantas.

Baca juga: Temuan Komnas HAM Pelecehan Putri yang Diragukan Mantan Kabareskrim, Itu Kebablasan

Lebih jauh, Said Aqil menyebutkan harapannya kepada seluruh instansi pemerintah, terutama dalam bidang penegakan hukum untuk membangun kredibilitas, loyalitas dan integritas.

"Seluruh penegakan hukum, tidak hanya Polri, tetapi juga Kejaksaan, Mahkamah, pengacaranya juga, untuk sedikit demi sedikit kita bangun kredibilitas, loyalitas, intgeritas dan dalam bahasa agamanya itu akhlakul karimah. Kita belajar membangun budaya yang mulia, akhlak yang mulia, integritas yang tinggi dan amanah kebangsaan dalam menjalankan pemerintahan," paparnya.

Soal banyaknya keterlibatan para petinggi Polri dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua, Said Aqil menegaskan dirinya tidak akan mecampuri terlalu jauh.

"Yang jelas, yang kita harapkan Pak Kapolri betul-betul bersih-bersih, benar-benar bersih, tidak pandang bulu. Harus kaca mata kuda, tidak ada pertimbangan lain kecuali satu, menegakkan kebenaran. Membangun kembali citra nama baik Polri. Siapapun yang harus ditindak, harus ditindak. Jangan pandang bulu," tambahnya.

Dalami Dugaan Keterlibatan 3 Kapolda

Diberitakan sebelumnya, Mabes Polri bakal mendalami dugaan keterlibatan tiga Kapolda terkait kasus mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di kasus Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Ketiga Kapolda itu, yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Fadil Imran, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengaku pihaknya telah mendapatkan informasi terkait dugaan tersebut.

"Ya dari Timsus (tim khusus Polri) sudah mendapat informasi tersebut," kata Dedi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Dedi memastikan akan mendalami dugaan keterlibatan ketiga Kapolda tersebut.

"Timsus nanti akan mendalami apabila memang ada keterkaitan terkait masalah kasus Irjen FS," ujarnya.

Saat ini, kata dia, penyidik fokus pada penuntasan berkas perkara yang sudah masuk dalam tahap P19.

Baca juga: Kapolri Jenderal Sigit tak Kasihan Banyak Polisi Dicopot di Kasus Brigadir J? Jawaban Tegas Sigit

"Tim sidik saat ini fokus terkait menyangkut masalah penuntasan 5 berkas perkara yang sudah di P19 oleh JPU (jaksa penuntut umum)," ungkapnya.

Baca juga: HARI INI Diadili Polwan AKP Dyah Chandrawati di Sidang Etik Polri, Ada Perannya di Kasus Brigadir J

(Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda) 

Pesan Mantan Ketum PBNU pada Kapolri Listyo Sigit, 3 Jenderal Diduga Terlibat Skenario Ferdy Sambo

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved