Harga BBM Naik

Gubernur Edy Ngaku Susah dengan Kenaikan Harga BBM: Jangankan Rakyat, Saya Aja Gubernur Berat

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memberikan komentar terkait kenaikan harga BBM yang mendapatkan respons keras dari masyarakat.

Kolase Tribun Medan
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memberikan komentar terkait kenaikan harga BBM yang mendapatkan respons keras dari masyarakat. 

"Yang pastinya rakyat sangat berat. Jangankan rakyat, saya aja gubernur berat. Jadi ini sangat berat," ujar Edy Rahmayadi, yang juga didampingi Kabiro Perekonomian, Naslindo Sirait, Kepala BPKAD, Ismael Parenus Sinaga, Kepala BPPRD, Achmad Fadly, dan Sekretaris DPRD Sumut, Zulkifli.

Meski demikian, Edy Rahmayadi mengatakan situasi sulit sekarang ini harus dihadapi dengan 'kepala dingin' dan dengan positif thinking (pikiran positif).

Ia mengatakan sedang memikirkan langkah-langkah yang akan membantu masyarakat menghadapi situasi sulit imbas kenaikan harga BBM.

"Kita mau menghitung sebenarnya yang real kebutuhan Sumatera Utara, terus kenapa seperti ini. Yang pastinya inflasi kita saat ini berada dalam kisaran 5,3 persen. Ini harus kita hitung kembali dengan naik itu," jelas Edy.

Baca juga: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Sebut Banyak ASN yang Ikut Berpolitik Sembunyi-sembunyi

"Mampukah rakyat kita. Nah ini yang belum. Saya tidak bisa komentar, karena saya tidak tahu ini, karena kita mau rapat ini, nanti dia (Naslindo) yang ahli ekonomi, terus BPS, terus BI, satu lagi si Viktor Lumbanraja. Sehingga nanti kita tahu, sebenarnya apa keperluan kita saat ini, terus apa langkah-langkah kita," ujarnya.

Terkait hal tersebut, Edy Rahmayadi mengatakan telah melaporkannya juga ke DPRD Sumut.

"Tadi sudah saya laporkan kepada DPRD Sumut langkah-langkah ini, prediksi-prediksi ke depan agar kita bisa menganrisipasi kesulitan-kesulitan rakyat," ujar Edy. 

Ratusan mahasiswa Universitas Nomensen Medan menggelar aksi unjuk di depan gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan Rabu (7/9/2022).
Ratusan mahasiswa Universitas Nomensen Medan menggelar aksi unjuk di depan gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan Rabu (7/9/2022). (Tribun Medan/Alfiansyah)

Pengamat Khawatir Harga Barang Melambung

Kenaikan harga BBM bersubsidi menuai kekecewaan masyarakat kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Keputusan ini diambil dengan alasan bahwa konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran dengan banyaknya dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu.

"Dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi," kata Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).

Akibatnya, muncul penolakan dari massa yang bergerak melakukan aksi demo di berbagai daerah, mulai dari mahasiswa hingga serikat buruh ikut turun ke jalan.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Palembang Dr Sri Rahayu Oesman mengatakan, dampak yang akan segera dirasakan setelah kenaikan harga BBM ini adalah naiknya barang-barang di pasaran.

"Kenaikan BBM akan menjadi salah satu faktor penyumbang naiknya cost of production sehingga akan menaikan harga jual," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved