Kasus Santri Tewas Dianiaya
Update Kasus Santri Asal Palembang Tewas Dianiaya, Ibunda Korban Awalnya Ngadu ke Hotman Paris
Soimah tak lagi bisa berpikir jernih. Dia hanya mengharapkan jenazah putra kesayangannya tersebut sampai ke kampung halaman di Palembang.
"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat," ujar juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor Ustaz Noor Syahid, Senin (5/9/2022).
Ustaz Noor mengatakan Ponpes Gontor tidak menoleransi adanya kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apapun bentuknya. Karena itu di hari yang sama ketika AM tewas, pihak Ponpes langsung mengeluarkan santri yang diduga terlibat penganiayaan dari Ponpes Gontor secara permanen. "Menyikapi hal ini, kami langsung bertindak cepat dengan menindak/menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut," ujarnya.
Kini kata Noor, Ponpes Gontor menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian dan bersedia kooperatif dalam proses penyelidikan yang berlangsung di Ponpes Gontor. "Kami siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum AM ini," kata Noor.
Adapun pihak Polres Ponorogo telah memeriksa 7 orang saksi. Terdiri dari 2 santri, 2 dokter, 2 ustaz dan 1 staf pengajar. "Tujuh saksi ada inisial RM (santri), N (santri), dokter 2, ustadz 2 dan 1 staff pengajar," ujar Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo kepada wartawan.
AKBP Catur Cahyono Wibowo menambahkan bahwa pihaknya pun melakukan penyelidikan kasus ini secara maraton. Ia menyebutkan, dugaan sementara penganiayaan terhadap AM itu karena ada pemicu berupa kesalahpahaman. "Motifnya saya rasa ada pemicunya. Kesalahpahaman. Kami akan dalami lagi. Butuh waktu untuk proses. Kepastiannya untuk motif akan kami ungkapkan lagi, nanti," ujar Catur.
Beber Catur, dari 2 santri yang diperiksa merupakan senior korban di Ponpes itu. Mengejutkannya, dari hasil sementara dalam pemeriksaan, ternyata tidak hanya AM yang menjadi korban, ada 3 korban lain yang turut dianiaya. "Ada korban lain selain yang meninggal dianiaya. Korban ada 3," pungkas Catur.
Hingga saat ini para saksi belum diamankan dan belum ditetapkan sebagai tersangka, sebab pihak penyidik Polres Ponorogo masih mendalami proses penyelidikan. "Untuk terperiksa kami sampaikan lagi nanti. Karena saat ini masih dalam proses penyelidikan,"sambungnya.
Ponpes Gontor minta maaf
Melalui keterangan resmi, pihak Ponpes Gontor melalui Juru bicaranya Noor Syahid, menyampaikan permohonan maaf sekaligus menyatakan dukacita atas wafatnya AM.
“Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” kata Noor Syahid, lewat keteranga tertulis.
Ponpes Gontor juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga korban bila dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka.
Noor menjelaskan, berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, pihaknya menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan AM meninggal.
Menyikapi hal itu, pihak ponpes langsung bertindak dengan menindak atau menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.
Menurut Noor, pada hari yang sama ketika korban meninggal, PMDG Ponorogo langsung mengeluarkan pelaku dari ponpes secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orangtua mereka masing-masing.
“Pada prinsipnya kami, Pondok Modem Darussalam Gontor tidak memberikan toleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini,” jelas Noor Syahid.
Poin terakhir, PMDG Ponorogo siap untuk mengikuti segala bentuk upaya penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum AM ini.
Hingga pernyataan resmi ini diterbitkan, Pondok Modern Darussalam Gontor masih terus menjalin komunikasi dengan keluarga almarhum AM untuk mendapatkan solusi demi kebaikan bersama.
(*/tribun-medan.com/kompas.com/tribunsumsel.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Hotman-Paris-dan-Ibunda-Santri-dari-Palembang.jpg)