News Video
Harga BBM Naik, Tarif Bus PT. ALS akan Menyesuaikan Kenaikan dibawah 18 Persen
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat tarif bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) akan mengalami kenaikan
Penulis: Abdan Syakuro | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat tarif bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) akan mengalami kenaikan juga seperti di Pool PT. ALS (Antar Lintas Sumatera) Jalan Sisingamangaraja, Harjosari II, Medan Amplas, Kota Medan, Senin (5/9/2022).
Seperti yang kita ketahui Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan kenaikan harga BBM mulai dari Pertalite, Solar subsidi, dan Pertamax non-subsidi. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30.
Humas PT. ALS Alwi Matondang menuturkan jelas cukup berdampak dengan kenaikan harga BBM pasti akan menyesuaikan tarif angkutan.
"Kalo sampai saat ini kita masih memakai tarif yang normal tapi kemungkinan dalam minggu ini akan terjadi penyesuaian tarif. Untuk penumpang saat ini masih normal karena tarif kita juga masih normal," ujar Alwi.
Ia mengatakan penyesuaian tarif bus AKAP berbeda-beda, tergantung dari daerah dan jarak operasional bus. Namun, kisaran kenaikannya adalah 18-20 persen.
"Pasti akan ada kenaikan tarif menyesuaikan harga BBM yang sekarang, kalo kita lihat acuan dari Organda (Organisasi Angkutan Darat Indonesia) antara 18-20 persen, tetapi kita akan berusaha dibawah itu, jangan sampai diangka 18 persen lah kita usahakan," kata Alwi.
Tarif tersebut berlaku untuk semua tarif angkutan PT. ALS, karena kelas Ekonomi PT. ALS untuk AKAP tidak ada lagi.
Ia mengatakan dibeberapa Kota, BBM masih ada yang kosong, belum normal, ada beberapa SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) masih sulit didapatkan.
"Harapannya kepada Pemerintah dengan kenaikan tarif ini, kita mohon agar penyaluran BBM itu normal atau lancar sepanjang jalan lintas (Jalinsum) Sumatera sampai Jawa karena pada saat ini kondisinya langka, biar tidak ada kendala didalam perjalanan," ujar Alwi.
Ia menambahkan, ketika kelangkaan itu terjadi disatu SPBU, maka BBM eceran menjadi pilihan terakhir.
"Pernah ada kejadian solarnya kosong, bahkan kadang-kadang sudah antre kita berjam-jam pas giliran kita habis, tetapi didepan SPBU itu ada jual ketengan, mau tidak mau harus kita beli, Rp 10 ribu per satu liter Solar, Rp 8 ribu paling murah, kan agak janggal seperti itu," pungkasnya.
Berikut beberapa tarif angkutan PT. ALS :
1. Medan-Padang, Rp 205 ribu (AC Non-Toilet), Rp 235 ribu (AC Toilet).
2. Medan-Pekanbaru, Rp 165 ribu (AC Non-Toilet), Rp 185 ribu (AC Toilet).
3. Medan-Palembang, Rp 315 ribu (AC Non-Toilet), Rp 395 ribu (AC Toilet).
4. Medan-Jakarta, Rp 455 ribu (AC Non-Toilet), Rp Rp 550 ribu (AC Toilet).
5. Medan-Banyungawi, Rp 605 ribu (AC Non-Toilet), Rp 835 ribu (AC Toilet).
(cr15/www.tribun-medan.com).