Kenaikan BBM

Edy Rahmayadi Janji Berikan Bantuan Sembako ke Warga Sumut Terdampak Kenaikan BBM

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berjanji akan memberikan bantuan kepada warga Sumut yang terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Edy Rahmayadi Janji Berikan Bantuan Sembako ke Warga Sumut Terdampak Kenaikan BBM

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berjanji akan memberikan bantuan kepada warga Sumut yang terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Bantuan tersebut berupa bahan dan peralatan usaha bagi pelaku usaha serta bahan pokok.

“Menyikapi kenaikan harga BBM, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan terus berupaya melakukan langkah-langkah pemberian bantuan melalui bantuan bahan dan peralatan usaha sampai dengan bantuan sembako untuk masyarakat yang sangat terdampak terhadap kenaikan BBM,” ujar Edy saat membacakan nota jawaban Gubernur Sumut terhadap Ranperda APBD Tahun Anggaran 2023 di gedung Paripurna DPRD Sumut, Senin (5/9/2022).

Mantan Pangkostrad itu mengatakan kenaikan harga BBM akan berdampak pada perekonomian di Sumut.

“Terkait kenaikan harga BBM yang baru baru ini terjadi akan berdampak terhadap perekonomian di Sumatera Utara, khususnya terhadap kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Di mana saat ini Sumut masih mengalami inflasi sampai dengan 5,3 persen,” katanya.

Dalam hal ini, upaya Gubernur Edy Rahmayadi akan memberikan bantuan kepada masyarakat.

Meski demikian, Anggota DPRD Sumut Hendro Susanto mengatakan hal itu belum cukup.

“Kami mengapresiasi upaya pak Gubernur, inilah upaya pak Gubernur kita yang peduli terhadap dampak kebijakan pusat menaikkan BBM ini. Gubernur hadir untuk memberikan perhatian. Tapi itu tidak cukup, karena dampak inikan harus terukur, bukan satu hari dua hari ini. Tapi kan bisa berbulan, bersemester dan bertahun,” ujar Hendro.

Menurutnya, masyarakat tetap harus menyuarakan kesulitan yang dialami dengan naiknya harga BBM.

“Kita meminta kepada masyarakat ayo suarakan hatinya. Jangan mau diiming-imingi. Kalau misalnya hari ini bahwa pekerja diberikan subsidi 150 ribu per bulan sampai dengan Bulan Desember lebih kurang dapat 600 ribu pertanyaannya dengan 600 ribu itu bisa apa? sementara semua naik,” ucapnya.

Hendro juga mengatakan, untuk antisipasi pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur Sumut sudah melakukan porsinya.

Namun, kata dia, solusi satu-satunya terletak di pemerintah pusat untuk membatalkan kebijakan kenaikan BBM.

“Nah makanya kita apresiasi pak Gubernur dalam perspektif Sumatera Utara beliau hadir memberi perhatiannya tapi kan itu enggak cukup. Makanya solusinya harus cabut kebijakan kenaikan BBM,” katanya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved