Lima Pemuda Vs Satu TNI
KRONOLOGI Prajurit TNI yang Tengah Membonceng Istrinya Hamil 6 Bulan Dikeroyok 5 Pemuda Bertato
Lima orang pemuda tersebut kemudian mengajak berkelahi Pratu RW. Lima lawan satu pun duel. Di tengah pertarungan meski kalah jumlah tersebut
TRIBUN-MEDAN.COM - Istri siapa yang tidak panik ketika suaminya dikeroyok oleh sejumlah pemuda yang masih dipengaruhi minuman beralkohol?
Seorang warga sipil asal Temanggung berinisial AWP (32) meninggal diduga setelah dianiaya oknum anggota TNI di Mako Batalyon Infanteri 411 Salatiga, Kamis (1/9/2022). Korban diduga meninggal dunia di RST Salatiga setelah mengalami luka-luka.
Kapolres Salatiga, AKBP Indra Mardiana dikonfirmasi Tribunjateng.com, membenarkan kejadian tersebut dan sudah ada laporan ke Polres Salatiga. “Ya mas,” kata Kapolres ketika dihubungi Tribunjateng.com melalui pesan singkat, Jumat (2/9/2022).
Kejadian berawal oknum anggota Batalyon Infanteri 411 berinisial Pratu RW mengendarai sepeda motor berboncengan dengan istrinya dari Bank Mandiri Jalan Diponegoro menuju Pasar Buah Jalan Taman Pahlawan Kota Salatiga, Kamis (1/9/2022) sekitar pukul 13.40. WIB.
Kemudian kendaraan Pratu RW disenggol mobil pick up carry yang berpenumpang lima orang pemuda yakni inisial AA (20) warga Magelang, Y (22), AS (23), AF (22), dan AWP (32) merupakan warga Temanggung. Selanjutnya mobil pick up melaju ke arah Pasar Blauran dan Pratu RW mengikuti dari belakang. Tak lama kemudian, terjadi cekcok antara Pratu RW dengan lima orang pemuda tersebut di depan Masjid Pasar Blauran.
Lima orang pemuda tersebut kemudian mengajak berkelahi Pratu RW. Lima lawan satu pun duel. Di tengah pertarungan meski kalah jumlah tersebut, istri Pratu RW yang tengah dalam kondisi hamil itu pun melaporkan peristiwa tersebut ke grup WA Leting untuk meminta bantuan.
Tak berapa lama kemudian, sejumlah bantuan pun datang. Kelima pemuda itu pun berhasil diamankan dari Pasar Sapi Salatiga. Mereka kemudian dibawa ke Mako Batalyon Infanteri 411.
Di sana mereka mengalami luka-luka diduga lantaran dianiaya. Selanjutnya korban dibawa ke RS DKT Salatiga untuk dilakukan pengobatan. Empat orang masih dalam perawatan, namun nyawa AWP tidak tertolong.
Penjelasan Kadispenad
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna menjelaskan Leting Pratu RW anggota TNI Yonif MR 411/6/2 Kostrad Salatiga datang ke lokasi pengeroyokan.
Brigjen Tatang mengatakan saat kejadian Pratu RW sedang membonceng istrinya, D yang sedang dalam kondisi hamil 6 bulan. Saat terjadi pengeroyokan, istri Pratu RW Panik dan melaporkan kejadian ke Whatsapp (WA) grup Leting. Rekan Pratu RW pun menangkap lima pelaku pengeroyokan.
Sebelumnya dikabarkan, AWP (32), warga Temanggung meninggal sesuai melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI di Salatiga, Kamis (1/9/2022) sekitar pukul 13.40.
AWP bersama empat temannya diduga melakukan pengeroyokan terhadap Pratu RW anggota Yonif MR 411/6/2 Kostrad Salatiga. Kasus pengeroyokan anggota TNI ini ditangani Denpom IV/3 Salatiga berkoordinasi dengan Polres Salatiga.
"Kejadian ini sedang ditangani oleh Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam siaran pers, Jumat (2/9/2022).
Anggota TNI yang dikeroyok di Salatiga yakni Pratu RW anggota Yonif MR 411/6/2 Kostrad Salatiga. Pratu RW mengalami luka-luka dan bengkak pada bagian wajah serta harus dirawat di RST Dr. Asmir Salatiga, setelah dikeroyok oleh lima pemuda bertato dan dalam pengaruh minuman keras di Pasar Blauran Kota Salatiga, Jawa Tengah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Warga-sipil-meninggal-dunia-dianiaya-anggota-TNI.jpg)