Berita Sumut
CATAT, Mulai 1 September, Masuk Gundaling Akan Diterapkan Transaksi Non Tunai
Mulai 1 September 2022, retribusi masuk ke objek wisata Bukit Gundaling akan diberlakukan transaksi non tunai.
Penulis: Muhammad Nasrul |
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Mulai awal bulan depan, retribusi masuk ke objek wisata Bukit Gundaling akan diberlakukan transaksi non tunai.
Diketahui, rencana dari Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Karo tersebut, akan diberlakukan mulai tanggal 1 September 2022 mendatang.
Kepala Disbudporapar Kabupaten Karo Munarta Ginting menjelaskan jika rencana ini bertujuan untuk digitalisasi objek wisata di Kabupaten Karo.
Baca juga: Penggiat Lingkungan Lakukan Aksi Bersih-Bersih di Bukit Gundaling
Dirinya menjelaskan, hingga saat ini memang masih objek wisata Gundaling yang akan menerapkan sistem pembayaran non tunai.
"Ya kita sebenarnya sudah ada rencana sebelumnya untuk mengalihkan pembayaran ke non tunai. Tapi untuk saat ini, masih ke Gundaling yang kita jadikan proyek percobaan, kalau ini berhasil nanti semua objek wisata di bawah Pemkab Karo akan menggunakan teknis serupa," ujar Munarta, Selasa (30/8/2022).
Ketika ditanya perihal sistem pembayarannya, Munarta menjelaskan nantinya wisatawan yang masuk akan membayar melalui barcode.
Di mana, untuk tahap awal ini pembayaran hanya bisa dilakukan menggunakan uang elektronik (e-money) yang ada di aplikasi telepon seluler.
"Jadi masih pakai aplikasi uang elektronik, seperti ovo dan lainnya. Kalau untuk kartu tol belum bisa, karena dia harus scan barcode," Ucapnya.
Seperti diketahui, meskipun saat ini sudah serba digital namun tidak dipungkiri masih ada masyarakat yang belum melek akan teknologi uang elektronik.
Ketika disinggung perihal hal ini, Munarta mengaku jika untuk masyarakat yang tidak memiliki uang elektronik tetap bisa membayar tunai ke petugas.
Namun, nantinya petugas yang bersangkutan tetap harus menyalurkan pembayaran tersebut melalui aplikasi uang elektronik milik Disbudporapar Kabupaten Karo.
Baca juga: Puncak Gundaling, Tempat Wisata yang Cocok untuk Nikmati Pemandangan Gunung Sinabung & Sibayak
"Jadi untuk tahap awal kita sediakan petugas, memang tidak semua masyarakat punya aplikasi uang elektronik. Tapi dari kemarin, kita sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama uang datang ke Gundaling. Sehingga mereka bisa juga menyampaikan rencana ini ke keluarga dan kerabatnya," katanya.
Lebih lanjut, pria berkacamata ini menjelaskan perubahan transaksi dari tunai ke non tunai untuk uang retribusi juga ditujukan agar serapan dana bisa maksimal masuk ke PAD.
Dengan ini, juga dapat mengurangi dan mencegah terjadinya permainan oknum pengutip di lapangan.
(mns/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Masuk-Gundaling-Pakai-Non-Tunai.jpg)