Kasus Pembunuhan Brigadir J
Kamaruddin Simanjuntak Ungkap Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Berbeda dari Kesaksian Dokter Lainnya
Bikin Terkejut! Kuasa Hukum Brigadir J Ungkap Hasil Autopsi Ulang Brigadir J yang Disampaikan Ketua PDFI Berbeda dengan Kesaksian 2 Dokter Lainnya
TRIBUN-MEDAN.COM - Sempat menuai polemik, akhirnya jenazah Brigadir J jadi diautopsi ulang.
Meski jasad mendiang Brigadir Yosua sudah diautopsi untuk kedua kalinya, namun tetap menimbulkan polemik.
Ternyata, Kamaruddin Simanjuntak yang Kuasa Hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat masih mempertanyakan soal hasil autopsi kedua tersebut.
Belum lama ini, Kamaruddin kembali membahas perihal hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J.
Seperti yang diketahui, sebelumnya Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Ade Firmasnyah, mengungkapkan bahwa tidak ada luka-luka lain yang ditemukan dari hasil autopsi jenazah Brigadir J selain luka tembakan.
Dimana autopsi tersebut melibatkan banyak dokter-dokter dari berbagai instansi.
"Pertama tama disini ada hasil autopsi. Hasil autopsi ini dibuat oleh dokter forensik melibatkan beberapa dokter dari instansi-instansi terkait seperti RSPAD, dari RSCM, Andalas, maupun dari Bali."
''Tetapi ada juga dari Polda Jambi, kemudian ada dititipkan 2 semacam duta kita," ungkap Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, saat ditemui Grid.ID di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: Mita The Virgin Dinilai Suka Sesama Jenis Atau Lesbian, Begini Reaksi sang Penyanyi
Namun, Kamaruddin Simanjuntak terkejut perihal hasil autopsi ulang Brigadir J yang ditemukannya.
Pasalnya, hasil autopsi ulang Brigadir J yang beberapa waktu lalu disampaikan oleh Ade Firmansyah sangat berbeda dari kesaksian dua orang berbeda.
"Tetapi yang mengagetkan kemarin, apa yang mereka catat disini dicatat oleh kesaksian 2 orang berbeda dengan yang dirilis oleh dr Ade dari ketua PDFI," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Di samping itu, salah satu dokter mengatakan tidak setuju dengan hasil autopsi ulang Brigadir J yang disampaikan dokter Ade Frimansyah.
"Dan yang lebih hebatnya lagi ada dokter forensik dari Jambi mengatakan tidak setuju dengan apa yang dikeluarkan oleh dr. Ade selaku ketua PDFI."
"Dia setuju dengan yang dibuat dua pengamat ini, karena memang inilah yang terjadi di dalam ruang operiasi.
Ini sudah dinotariskan," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Usai-menyerahkan-dokumen-hasil-autopsi-ulang-ke-Bareskrim.jpg)