Jadi Otak Pembunuhan Brigadir J, Nasib Ferdy Sambo Akan Ditentukan Sosok Ini
Pihak Kompolnas gencar mendesak agar Kapolri segera memecat suami Putri Candrawathi secara tidak hormat.
TRIBUN-MEDAN.com - Kasus Ferdy Sambo yang telah membunuh Brigadir J tampaknya akan menjadi akhir kariernya.
Sosok Ferdy Sambo akan disidangkan soal pelanggaran etik gara-gara jadi otak pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat.
Adapun sidang kode etik yang Polri gelar besok hanya berfokus kepada satu polisi saja, yakni Ferdy Sambo.
Seperti diketahui, sebelum kasus Brigadir J mencuat, Ferdy Sambo menjadi petinggi Polri, dengan menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan ( Kadiv Propam).
Namun gara-gara jadi dalang pembunuhan Brigadir J, karir Ferdy Sambo kini terancam hancur.
Pihak Kompolnas gencar mendesak agar Kapolri segera memecat suami Putri Candrawathi secara tidak hormat.
"Proses sidang kode etik ini dapat dilaksanakan dengan cepat dan dilakukan secara terbukti. Di mana publik bisa menyaksikan," ucap komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, dikutip dari Kompas TV.
"Kami berharap dengan adanya sidang kode etik ini, FS bisa segera dijatuhi putusan pemberhentian tidak dengan hormat atau dipecat dari kepolisian," ungkapnya.
Terancam Dipecat Tidak Hormat
Rupanya, desakan dari Kompolnas ini sudah dijawab oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo.
Kini terkuak kalau sidang kode etik untuk proses pemecatan Ferdy Sambo ini akan digelar besok, yakni Kamis 25 Agustus 2022 pagi.
Meski demikian, dirinya belum bisa memastikan apakah sidang kode etik itu bakal digelar terbuka atau tertutup.
"Nanti dari ketua komisi sidang yang memutuskan sidang terbuka atau tidak," tutur Irjen Dedi Prasetyo, dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Rabu (24/8/2022).
Lebih jauh, Dedi enggan berbicara mengenai kemungkinan Ferdy Sambo dipecat melalui sidang kode etik itu.
Pasalnya, hasil keputusan terhadap Ferdy Sambo baru diputuskan apabila sidang kode etik sudah digelar.
"Kita besok ya apakah satu hari bisa selesai atau tidak. Dari pagi. Mungkin marathon," imbuh Irjen Dedi Prasetyo.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Para-tersangka-pembunuhan-berencana-terhadap-Brigadir-J.jpg)