Kantor Wali Kota Binjai di Demo

Dua Kelompok Tani Binjai Gruduk Kantor Walikota, Minta Selesaikan Administrasi Wilayah

kelompok tani Sepakat Tani dan Mekar Jaya, menggelar aksi demo di depan kantor Walikota Binjai, Jalan Sudirman, Kota Binjai, Kamis (25/8/2022).

Dua Kelompok Tani Binjai Gruduk Kantor Walikota, Minta Selesaikan Administrasi Wilayah

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Ratusan massa yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) Sepakat Tani dan Mekar Jaya, menggelar aksi demo di depan kantor Walikota Binjai, Jalan Sudirman, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai, Sumatera Utara, Kamis (25/8/2022).

Dalam melakukan aksi, dua Poktan datang dengan waktu yang berbeda.

Di mana Poktan Sepakat Tani, Kecamatan Binjai Timur, datang lebih awal dan perwakilan massa diterima oleh Sekda Irwansyah Nasution.

Tak berapa lama, ratusan massa Poktan Mekar Jaya, Kecamatan Binjai Selatan, tiba di kantor walikota dengan mengendarai belasan pick up dan sejumlah truk.

Massa juga membawa sejumlah poster yang diisi berbagai permohonan mereka.

Pada aksi Poktan Mekar Jaya, massa meminta walikota untuk hadir menemui mereka.

Karena massa menilai walikota tak kunjung keluar, membuat massa berang dan menggoyang pagar yang dikawal ketat petugas kepolisian dan Satpol PP.

Tak lama berorasi, Sekda yang selesai menerima perwakilan massa Poktan Sepakat Tani, langsung keluar menemui massa Mekar Jaya dan melakukan dialog.

Dari dua aksi Poktan ini, masing-masing massa memiliki permohonan.

Untuk massa Poktan Sepakat Tani, meminta Pemko Binjai menyelesaikan administrasi wilayah.

Sebab, Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 Sei Semayang, masuk dalam wilayah Kota Binjai.

Sementara menurut massa, sesuai aturan yang berlaku, di wilayah kota tidak dibenarkan perpanjangan HGU perkebunan.

"HGU PTPN 2 itu berada di wilayah Kota Binjai. Sehingga sudah cacat administrasi, kami mohon agar HGU itu dibatalkan," kata perwakilan massa Sepakat Tani dalam orasinya.

Di sisi lain, massa Mekar Jaya meminta Polres dan Pemko Binjai menciptakan situasi kondusif di wilayah mereka. Sebab menurut para petani, belakangan ini terjadi teror, pengerusakan mobil, rumah, gubuk, dan tanaman.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved