Kasus Pembunuhan Brigadir J
Wakil Rakyat Benny K Harman Usulkan Kapolri Dinonaktifkan soal Kasus Brigadir J, Apa Alasannya?
Anggota DPR RI Benny K Harman Berani Usulkan Kapolri Dinonaktifkan soal Kasus Brigadir J, Diambil Alih Kemenko Polhukam
TRIBUN-MEDAN.COM - Kasus kematian Brigadir Yosua kini menjadi episentrum perhatian masyarakat di dunia nyata maupun dunia maya.
Proses hukum pembunuhan Brigadir J pun kini tengah berjalan.
Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi juga kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman mengusulkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk dinonaktifkan dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Benny K Harman berani mengungkapkan usulan itu.
Benny K Harman bahkan menambahkan dirinya meminta agar penanganan kasus Brigadir J ini diambil alih oleh Kemenko Polhukam yang dipimpin oleh Mahfud MD.
"Mestinya Kapolri diberhentikan sementara diambil alih oleh Menko Polhukam untuk menangani kasus ini supaya objektif dan transparan," katanya dalam rapat bersama Komnas HAM, Kompolnas, dan LPSK yang ditayangkan TV Parlemen, Senin (22/8/2022).
Baca juga: Verrell Bramasta Sempat Diisukan Gay, Anak Venna Melinda Akui Ada Gandengan Baru, Siap Menikah?
Benny K Harman beralasan dirinya meminta pengambilalihan tersebut karena masyarakat telah dibohongi oleh Polri dalam pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J.
Dirinya mencontohkan dengan keterangan pers yang diungkapkan saat pertama kali adalah terjadi baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.
Hanya saja setelah publik menyoroti lebih jauh dan keluarga Brigadir J menilai ada kejanggalan, Polri membentuk Tim Khusus dan menemukan perbedaan di mana yang terjadi adalah pembunuhan berencana.
"Kita enggak percaya polisi. Polisi kasih keterangan publik. Publik ditipu juga kita kan."
"Kita tanggapi ternyata salah jadi publik dibohongi oleh polisi," jelas Benny K Harman.
Seperti diketahui, keterangan dari Karo Penmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan bahwa Brigadir J menembak Bharada E.
"Saat itu yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan Barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J," jelasnya.
"Akibat penembakan yang dilakukan Barada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia," imbuhnya dikutip dari Tribunnews.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/politisi-partai-demokrat-benny-k-harman-tribun-medancom_20151216_090247.jpg)