Konsorsium 303
Sempat Diabaikan, Kini Tim Siber Dalami Konsorsium 303 Judi yang Catut Sejumlah Perwira Polri
Bagan konsorsium 303 judi online yang menyeret Irjen Ferdy Sambo dan sejumlah perwira Polri kini dalam pendalaman.
TRIBUN-MEDAN.com - Bagan konsorsium 303 judi online yang menyeret Irjen Ferdy Sambo dan sejumlah perwira Polri kini dalam pendalaman.
Padahal sebelumnya, Mabes Polri mengatakan bahwa bagan konsorsium 303 dan kekaisaran Ferdy Sambo adalah hoaks.
Bahkan, temuan bunker uang banyak di rumah pribadi Ferdy Sambo yang disinyalir hasil dari konsorsium 303 itu disebut hoaks.
"Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bungker Rp 900 miliar tidaklah benar," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (20/8/2022).
Lalu, saat disinggung soal konsorsium 303 judi online, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pasti diberantas.
"Info dari mana itu, yang pasti semua pekat (judi, narkoba, premanisme) (bakal) ditindak tegas," kata Dedi saat dikonfirmasi, Jumat (19/8/2022).
Di sisi lain, Dedi kembali memastikan pihaknya tidak akan pandang bulu untuk menindak aktivitas perjudian di Indonesia. "Enggak usah dikandani. Kalau itu yo sikat terus pekat," katanya.
Namun, Kompolnas dan Kamaruddin Simanjuntak, pengacara Brigadir J menyebutkan fakta bahwa memang ada temuan uang banyak ketika anggota Timsus menggeledah rumah pribadi Ferdy Sambo di kawasan Kemang.
“Saya sudah mendapatkan (informasi itu dari bulan yang lalu, waktu saya baru menangani perkara ini,” kata Kamaruddin dalam program AIMAN di Kompas TV, Senin (22/8/2022) malam.
Bahkan, Kamaruddin mengklaim informasi ini akurat 99 persen.
“Tetapi kita perlu bukti, walaupun informasi ini kan 99 persen akurat karena setiap saya konfirmasikan selalu benar,” kata Kamaruddin.
Ia mengaku mendapatkan informasi keberadaan banker uang tersebut berdasarkan laporan intelijen.
Kamaruddin pun sedikit membuka sosok intelijen yang dimaksud.
Intelijen tersebut merupakan perwira menengah di Korps Bhayangkara berpangkat komisaris besar polisi dan intelijen lain.
“Baik yang masih aktif maupun sudah purnawirawan, ada juga purnawirawan jenderal polisi tapi kerjanya di intelijen BIN misalnya. Artinya bukan satu dua yang mengutarakan, ada juga beberapa intel lain,” ungkap dia.