Breaking News

Berita Sumut

Serapan Anggaran Minim, Gubernur Edy Rahmayadi Sebut Tingkat Inflasi Sumut Mengkhawatirkan

Edy Rahmayadi menyebut tingkat inflasi Provinsi Sumatera Utara meningkat dari 4,2 menjadi 5,6 pada tahun 2022

Serapan Anggaran Minim, Gubernur Edy Rahmayadi Sebut Tingkat Inflasi Sumut Mengkhawatirkan

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan tingkat inflasi Provinsi Sumatera Utara meningkat dari 4,2 menjadi 5,6 pada tahun 2022. 

Edy Rahmayadi mengatakan, penyebab utama inflasi ini karena serapan anggaran Pemerintah Provinsi Sumut yang masih rendah. 

"Ini sudah cukup mengkhawatirkan walaupun kita masih berada di 12 provinsi dengan inflasi tertinggi. Persoalannya pertama adalah penyerapan, penyerapan anggaran itu kita masih berada di 35 persen," ujar Edy saat diwawancarai usai pelantikan Wali Kota Tanjung Balai dan Siantar di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumut, Senin (22/8/2022). 

Edy Rahmayadi mengatakan, menyikapi peningkatan inflasi ini, pihaknya akan melakukan rapat bersama seluruh forkopimda kabupaten/kota.

"Penyerapan anggaran adalah penggunaan APBD untuk tahun 2022 di Bulan Agustus ini baru 35 persen, inilah Hari Kamis nanti bupati/wali kota, kajari, kapolres, dandim, itu rapat di sini untuk menyikapi ini," ungkapnya. 

Selain itu, kata Edy, penyebab inflasi lainnya adalah keterbatasan produksi cabai dan bawang yang tidak mengimbangi kebutuhan masyarakat. 

"Inflasi ini tak boleh main-main, kalau ini naik terus kita tak punya cadangan devisa, kita tak punya kekuatan-kekuatan, kita sulit, untuk itu maka rakyat yang sengsara. Infalsi itu banyak barang, sedikit duit," katanya. 

Edy Rahmayadi menegaskan dirinya akan melakukan penggantian pejabat jika tak dapat menjalankan program penyerapan anggaran daerah dengan baik.

"Karena ini mereka ikut serta, apakah ini para OPD ini takut membelanjakan karena prosedur yang begitu panjang. Itu dia yang mau kita lihat besok. Nanti kita berikan hukuman. Kalau dia tidak mengerti kita berikan edukasi tetapi kalau ceroboh karena dia malas, ya kita cari orangnya yang mau kerja," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved