Update Kasus Pembunuhan Brigadir J
FAKTA BARU Jari Brigadir J Patah, Dokter Forensik Jawab Hasil Autopsi Ulang, Kuku Dicabut?
Terjawab akhirnya dari hasil autopsi ulang pada tubuh almarhum Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Meski begitu, Ade tidak menjelaskan secara detil terkait posisi luka tembakan dari senjata api tersebut.
"Itu memang bisa kita jelaskan dari hasil pemeriksaan lain termasuk hasil pemeriksaan kami yang bisa kami jelaskan sekali bagaimana arah masuknya anak peluru itu ke dalam tubuh korban serta bagaimana dia secara sesuai dengan lintasannya dia akan keluar dari tubuh korban," ucapnya.
Lima Luka Tembak
Berdasarkan hasil autopsi ulang Brigadir J, ditemukan lima luka tembak.
Dari jumlah itu, terdapat empat peluru yang menembus tubuh Brigadir J. Artinya, ada satu peluru bersarang di tubuh Brigadir J.
Ade mengatakan, tidak ditemukan adanya luka-luka di tubuh Brigadir J selain dari kekerasan akibat senjata api.
"Kita bisa pastikan dengan keilmuan forensik sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda selain kekerasan senjata api," kata Ade di Gedung Bareskrim Polri, Senin sore.
Terkait adanya perbedaan dengan autopsi sebelumnya, Ade mengungkapkan agar nanti dibuka di sidang pengadilan.
Ade menyebut tim autopsi telah bertugas untuk melakukan pemeriksaan jaringan dan membuat laporan hasil pemeriksaan terhadap autopsi ulang Brigadir J.
"Autopsi ulang ini tentunya ada plus minus, tentu gambaran luka lebih baik di autopsi kedua. Tapi kami bersyukur kami masih mendapatkan petunjuk mengeneai gambaran luka-luka di tubuh korban," kata Ade.
"Kita masih bisa meyakini luka-luka di tubuh korban merupakan luka tembak," imbuhnya.
Ade menambahkan, dokumen hasil autopsi ulang telah diserahkan ke Bareskrim Polri.
Ia mengharapkan hasil autopsi kedua ini dapat membuat kasus kematian Brigadir J semakin terang.
"Ini memang kewenangan penyidik untuk membuat terang perkara ini dan kami harapkan hasil yang kami berikan ini bisa semakin meyakinkan bagi penyidik tentang bagaimana luka di tubuh korban dan bagaimana efeknya terhadap tubuh almarhum," jelasnya.
Dia menegaskan tim gabungan forensik autopsi ulang Brigadir J itu bergerak independen tanpa tekanan dari pihak manapun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Hasil-autopsi-ulang-Brigadir-J-berbeda-dengan-temuan-dari-temuan-pengacara-Kamaruddin-Simanjuntak.jpg)