Alasan Brigjen TNI NA Tembaki Kucing di Markas, DPR Meradang: Peluru Itu Dibeli Pakai Uang Negara

Gara-gara kelauan oknum TNI menembaki kucing di markasnya DPR jadi meradang. Sejumlah kucing dikabarkan ditembak mati

Editor: Salomo Tarigan
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com
Anggota DPR Meutya Hafid 

TRIBUN-MEDAN.com - Gara-gara kelauan oknum TNI menembaki kucing di markasnya DPR jadi meradang.

Sejumlah kucing dikabarkan ditembak mati.

Teranyar, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid meminta oknum TNI yang melakukan penembakan terhadap seekor kucing ditindak tegas.

Menurutnya, penembakan terhadap seekor kucing ialah tindakan yang tidak benar.

Baca juga: Dampak Tewasnya Brigadir J Kini Terbongkar Bisnis Gelap Judi, Dosa Ferdy Sambo dan Konsorsium 303

“Pertama jelas salah. Kucing makhluk Tuhan, tidak untuk dibunuh. Kalaupun tidak bisa menyayangi, ya paling tidak jangan disakiti apalagi dibunuh,” kata Meutya Hafid kepada wartawan, Jumat (19/8/2022).

Politisi perempuan Partai Golkar itu pun menyoroti penggunaan peluru untuk menembak hewan mamalia tersebut. Selain bukan untuk menembak kucing, Meutya mengatakan perlu ada evaluasi terkait penggunaan senjata.

“Peluru itu dibeli pakai uang negara bukan untuk menembaki kucing,” kata Meutya.

“Jadi ini perlu ada evaluasi penggunaan senjata di tubuh TNI agar tidak disalah gunakan,” lanjut dia.

Baca juga: Anggota TNI Pangkat Brigjen Tembak Mati Kucing, Panglima TNI Jenderal Andika Langsung Tindak

Terpisah, Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat Rizki Aulia Rahman mengatakan pihaknya mendorong TNI untuk bisa melakukan evaluasi penggunaan senjata secara konsisten.

Menurut Rizki, evaluasi penggunaan senjata ini tidak hanya dilakukan per tahun maupun per bulan.

“Jadi evaluasi bukan pertahun, evaluasi bukan perbulan. Tapi terus bisa ditekankan untuk bisa menajaga kedisiplinan dari anggota TNI itu sendiri,” katanya.

“Tentu kalau untuk penembakan kucing ini sudah cukup serius marena memang mereka dilatih ditugaskan untuk memakai senjata api,” lanjut Rizki.

Ia pun menyoroti insiden penembakan seekor kucing yang diduga dilakukan oleh oknum TNI tersebut.

Menurut dia, TNI harus mampu membenahi tindakan indisipliner tersebut.

“Tentu kami mengharapkan bisa diusut tuntas, diberikan teguran, hukuman yang tepat kepada pelaku indisipliner,” kata Rizki.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved