Anggota DPRD Pakpak Bharat Nyaris Baku Hantam, AT Manik: Mirip Anak TK Seperti Dilontarkan Gus Dur

TRIBUN-MEDAN.COM, PAKPAK BHARAT - Kericuhan yang terjadi antar anggota DPRD Pakpak Bharat, Sumatera Utara, mendapat sorotan keras dari perantau asal Pakpak Bharat.

Di mana kericuhan ini baru pertama kalinya terjadi dalam sejarah Sidang Paripurna Anggota DPRD Pakpak Bharat sejak terbentuknya Kabupaten ini (dimekarkan) dari Kabupaten Dairi pada Tahun 2003 lalu (19 Tahun).

Para anggota DPRD itu tampak tidak senang dikarenakan rapat yang membahas tentang laporan Badan Anggaran, laporan Komisi I, II dan III, pengambilan keputusan paripurna, tidak bisa hadir Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor, pada Rabu (10/8/2022).

Padahal ketidak-hadiran Bupati Franc Bernhard Tumanggor bukan tanpa sebab, melainkan dirinya sedang menghadiri pertemuan dengan Menko Marves, Luhut B Panjaitan di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI di Jakarta. Adapun pertemuan tersebut membahas tentang Pengembangan Peternakan di Kawasan Danau Toba.

Akibatnya, anggota DPRD Lukman Padang dari fraksi Partai Golkar dan Parulian Boangmanalu dari PDIP sempat adu mulut dan suasana mulai memanas. Beruntung anggota DPRD lainnya menarik salah seorang anggota DPRD tersebut sehingga adu jotos bisa terhindarkan.

Baca juga: Wakil Bupati Pakpak Bharat Hadiri Paripurna Pembahasan LKPJ Bupati

Sorotan pun beragam dari masyarakat Pakpak Bharat terhadap tingkah laku oknum anggota DPRD tersebut. Bahkan, hingga menjadi sorotan anak rantau Pakpak Bharat.

Seorang perantau dari Pakpak Bharat, AT Manik merasa malu atas perbuatan anggota dewan yang dinilainya seperti kanak-kanak.

"Sikap oknum anggota DPRD itu tidak sepantasnya dilakukan. Jangan seperti sikap anak-anak yang seperti lontarkan oleh almarhum Gus Dur 'mirip anak TK'. Kita sebagai anak rantau Pakpak Bharat merasa malu mendengar kabar keributan tersebut,"ujarnya kepada Tribun-Medan.com.

Menurutnya, sikap yang dilakukan oleh wakil rakyat itu tidak mencontohkan bagaimana adat dan istiadat budaya Pakpak Bharat. Apalagi, kericuhan tersebut sempat tersebar di media sosial dan menjadi tontonan masyarakat.

"Budaya adat istiadat Pakpak tak ada sikap seperti itu. Jangan memberikan (mempertontonkan) sikap tidak baik di luar tata krama budaya Pakpak yang akan berdampak pada generasi muda Pakpak Bharat di kemudian hari. Padahal menurut AT Manik, pemerintah sedang berusaha dan berjuang untuk mempersiapkan generasi muda emas Pakpak Bharat,"ujarnya.

Baca juga: Wakil Bupati Mutsyuhito Solin Sampaikan Pidato Nota Jawaban LKPJ 2021 Pakpak Bharat

"Kami anak rantau, walau tak tinggal di Pakpak Bharat, tetap memantau perkembangan yang ada di tanah kelahiran (Lebbuh) kami, bagaimana perjuangan eksekutive di sana berusaha untuk membenahi dan meningkatkan SDM-pola pikir adek-adek dan saudara-saudara kami di sana melalui pendidikan, dan perlahan-lahan meningkatkan kesejahteraan warga di sana melalui peningkatan mutu pertanian," jelasnya.

"Lagi pula, seandainya kepala daerah tidak bisa hadir karena agenda yang sudah ditentukan sebelumnya, apalagi petemuan dengan Menteri (Pemerintah Pusat), kan bisa dimengerti. Jangan memaksakan kehendaklah. Emangnya sudah apa yang diperbuat para oknum anggota DPRD tersebut di sana? Jangan-jangan kerjanya hanya keliling-keling nengok proyeknya yang ada di Pasar-pasaran sana dan nongkrong di kedai kopi. Janganlah macam preman di pasaran sana,"pungkas AT Manik dengan nada kesal.

Untuk itu, dirinya meminta kepada anggota dewan untuk bisa menjaga sikap dan nama baik Kabupaten Pakpak Bharat yang menjadi kampung halamannya sendiri.

"Dengan kejadian ini, Insyaallah menjadi pelajaran ke depannya dan jangan terulang lagi. Jika ada sesuatu hal politis kan bisa dibicarakan di luar rapat paripurna. Ibarat makanan kalau kurang kan bisa dimasak lagi, jangan rakus, jangan jadi preman di kampung sendirilah. Seharusnya bersama-sama dan bergotong royoang berbuat baik serta berinovasi untuk kemajuan kampung itu biar jangan ketinggalan jauh dari daerah lain maupun tetangga, bukan malah menunjukkan arogansi," pungkasnya.

Baca juga: Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Sumut, Pakpak Bharat Terima Sertifikat Kabupaten Layak Anak

Pertemuan Bupati Franc dengan Menko Marves Luhut Panjaitan