TRIBUNWIKI
Hungry Ghost Festival, Perayaan Menjamu Hantu Masyarakat Tionghoa
Hungry ghost adalah festival keagamaan masyarakat Tionghoa. Tahun ini, puncak perayaan Festival Hantu Lapar ini terjadi pada tanggal 12 Agustus 2022.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Festival Zhongyuan atau Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan, Jumat (12/8/2022).
Hungry ghost adalah tradisi keagamaan masyarakat Tionghoa.
Tahun ini, puncak perayaan Festival Hantu Lapar ini terjadi pada tanggal 12 Agustus 2022.
Bulan Hantu tahun ini sudah dimulai dari 29 Juli 2022 lalu dan ini berakhir hingga 26 Agustus 2022 nanti.
Festival Hantu adalah perayaan saat hantu lapar dipercaya muncul setiap tahun oleh etnis Tionghoa.
Edy Salim Pengurus Vihara Gunung Timur mengatakan kegiatan khusus yang harus ada selama Bulan Hantu terutama adalah pembakaran kertas joss (uang hantu).
Menurut kepercayaan masyarakat, setelah pembakaran uang kertas khusus ini, kertas itu akan digunakan para hantu sebagai uang spiritual di akhirat.
Baca juga: Lake Toba Traditional Music Festival Kembali Digelar, Akan Dimeriahkan 30an Pemusik Tradisi
"Jadi ini bukan kertas biasa, disimbolkan sebagai uang, yang diberikan kepada para arwah," ujar Edy.
Edy juga menjelaskan dalam ritual ini juga disediakan berbagai macam minuman dan makanan.
"Ini juga ada makanan dan minuman, yang banyak ada sekitar 3000an disediakan. Tujuannya adalah memberi makan para arwah agar tidak menganggu yang masih hidup. Agar semuanya tenang dan damai dengan dunianya masing-masing," jelasnya.
Tak hanya makanan dan uang, juga ada rumah yang disediakan dalam festival hantu lapar ini.
Edy mengatakan nantinya semua rumah yang sudah dihias itu akan ikut dibakar.
"Itu semua berbentuk rumah, ada diibaratkan sebagai apartemen, atau kos-kosan, dan rumah biasa. Nanti dibakar dan akan menjadi rumah para arwah," katanya.
Akai salah satu pengunjung juga menjelaskan, bahwa ini adalah untuk para leluhur yang kehilangan keluarganya.
"Jadikan ada para leluhur atau arwah yang yang sudah kehilangan keluarganya dan tidak ada yang sembahyangi. Jadi ini adalah simbolis untuk para leluhur," ujar Akai.
(cr26/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/hungry-ghost-festival.jpg)