News Video

20 Stan Hadir di Pekan Bursa Pameran Tanaman Hias, Ada Praktisi yang Pamerkan Hasil Silangan Sendiri

Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Perikanan menggelar Pekan Bursa Pameran Tanaman Hias yang berlangsung di Taman Ahmad Yani

Penulis: Abdan Syakuro | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Perikanan menggelar Pekan Bursa Pameran Tanaman Hias yang berlangsung di Taman Ahmad Yani Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Selasa (9/8/2022).

Tahun ini sebanyak 20 stan ikut meramaikan Pekan Bursa Pameran Tanaman Hias yang digelar rutin setiap tahunnya. Berbagai macam variasi tanaman hias yang dijual mulai dari harga Rp 5 ribu sampai dengan jutaan rupiah dan diselenggarakan selama 14 hari dari tanggal 9-23 Agustus 2022.

Owner Aurora Cacti Doddy Joko Susilo Siregar menuturkan awalnya ia memulai menjual kaktus sejak 2018 dan sudah beberapa kali mengikuti berbagai event Tanaman Hias.

"Iya ini hari pertama Pekan Bursa Tanaman Hias Kota Medan, saya lihat antusias Warga Medan lumayan ramai sejak dari tadi pagi dibuka," ujar Doddy.

Ia mengatakan menjual kaktus dari harga Rp 10 ribu sampai dengan Rp 1 jutaan dan prosesnya membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang.

"Awal mulanya itu dari biji kita peroleh dari pembungaan melalui proses polinisasi (penyerbukan) sampai akhirnya dia menghasilkan buah dan menjadi biji, kemudian bijinya kita semai, dan itu memerlukan waktu untuk tumbuh beberapa cm," ujar Doddy.

Doddy menuturkan memulai itu semua dengan otodidak dan masih tetap belajar sampai sekarang.

"Kesulitannya karena literaturnya tidak ada jadi kita banyak trial dan error. Dari mulai media, penyiraman, ruangan, disitu kita belajarnya yang agak sulit," ujar Doddy.

Ia mengatakan dalam memelihara kaktus sangatlah mudah cocok untuk orang yang punya rutinitas yang sangat padat.

"Pada dasarnya untuk memelihara kaktus sebenarnya gampangnya minta ampun, intinya di media harus porositas tinggi, penyiraman juga sangat-sangat jarang, jadi cocok sih sebenarnya kaktus ini dipeliraha untuk dirumah yang punya kesibukan cukup tinggi karena penyiraman cukup seminggu sekali," ujar Doddy.

Kemudian ia mengatakan butuh ruangan yang tidak begitu besar untuk bisa menyimpan kaktus cukup banyak karena pertumbuhan kaktus cukup lambat, jadi tidak cepat berkembang.

Ia menjelaskan bagaimana proses tanamanan hybrid ini tumbuh dan berkembang.

"Kalo jenis ini sudah hybrid, artinya sudah silangan anatara dua spesies, kawanin dari LB 2178 dengan Star Fire, tapi memiliki bentuk LB 2178 tapi warnanya Star Fire (Lidah Api), jadi atasnya yang mengikuti Star Fire, kalo badannya mengikuti LB 2178. Jadi ini sudah silangan di Indonesia, dibanderol Rp 1.5 jutaan dan sudah disemai sejak 2018," ujar Doddy.

Ia mengatakan hanya menjadi praktisi dan melihat peluang yang ada kedepannya.

"Kita cuma praktisi aja, jadi namanya praktisi ini melihat apasih yang bisa kita ciptakan yang nanti kedepannya punya nilai jual," ujar Doddy.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved