Yusuf Mansur Ingin Jadi Presiden, Melaney Ricardo Langsung Mau Pindah Kewarganegaraan

TRIBUN-MEDAN.com - Nama pendakwah kondang Yusuf Mansur belakangan ramai diperbincangkan karena aksi kontroversialnya.

Beberapa isi ceramah dari Yusuf Mansur sendiri, dinilai tak cocok oleh banyak orang.

Pasalnya, ia kerap berbicara konsep sedekah, namun terkesan memaksa para jamaah untuk memberikan barang pribadi mereka kepadanya.

Ayah Wirda Mansur itu menyebutkan jika nantinya barang yang sudah ia terima akan diberikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Biasanya memilih diam, namun kali ini Yusuf Mansur hadir dalam podcast Melaney Ricardo.

Di sana keduanya banyak berbincang mengenai video Yusuf Mansur yang viral di kalangan warganet.

Yusuf Mansur juga memberikan klarifikasi tudingan dirinya mengamuk karena tak dapat tempat duduk di kereta, hingga soal Wirda Mansur yang mengaku bertemu BTS.

Yusuf Mansur membantah saat dirinya disebut mengamuk hanya karena permasalahan sepele.

Ia menjelaskan jika unggahan di Instagram kala itu sebagai bentuk kritik dan apresiasi terhadap pihak KAI.

Baca juga: Ikut Tren Citayam, Ustaz Yusuf Mansur Gelar Pesantren Fashion Week, Begini Konsepnya

Baca juga: IKUT Tren Citayam Fashion Week, Yusuf Mansur Mau Buat Pesantren Fashion Week: Bikin Bener Aja

“Soal kereta itu kan saya ngomong santai, cuma memberikan saran dan kritik agar bisa lebih baik lagi,” ujar Yusuf Mansur dalam kanal YouTube Melaney Ricardo, Selasa (2/8/2022).

Kemudian mengenai pengakuan Wirda bertemu BTS, Yusuf Mansur menegaskan jika hal tersebut bukan omongan kosong.

Menurutnya, kala itu tour guide yang menuntun mereka saat berada di Korea Selatan mengatakan ada BTS di bandara Incheon.

“Ini ada emaknya nih, kita di Korea waktu itu kita turun di Korea ada anak-anak muda pakai tudung dikawal apa segala macam,” jelasnya.

“Terus kita enggak kenal kan, enggak tahu siapa, terus guidenya bilang, ini BTS,” lanjutnya.

Selanjutnya, pemilik nama asli Jam'an Nurchotib Mansur itu memberikan keterangan perihal video dirinya memaksa jamaah untuk memberikan barang pribadi.