Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua

Pengacara Bharada E Tolak Spekulasi Skuad Lama, Sebut Tak Ada Konspirasi: Bharada E Ini Bukan Benda

Pengacara Bharada E Andreas Nahot Silitonga mengatakan tidak ada konspirasi dalam insiden kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 di Kompleks Duren Tiga

Kolase Tribun Medan
Inilah sosok pengacara Bharada E Andreas Nahot Silitonga dan Pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengacara Bharada E Andreas Nahot Silitonga mengatakan tidak ada konspirasi dalam insiden kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 di Kompleks Duren Tiga jakarta Selata. 

Ini disampaikan tegas saat menjadi narasumber di acara 'Catatan Demokrasi' yang disiarkan TVOne, Selasa (2/8/2022). 

Andreas Silitonga juga memastikan tidak ada konspirasi dalam peristiwa penembakan Brigadir J.

Andreas mengatakan sudah berulang kali bertanya ke Bharada E, kliennya. 

"Saya bertanya sama dia, ada konspirasi atau tidak? Jawabannya clear tidak ada. Dia adalah seakan-akan konspirasi besar dari kasus ini,"ujarnya. 

Andreas mengatakan atas nama keluarga Bharada E meminta publik untuk memikirkan keadilan keluarga ini. 

"Ia juga memastikan kalau benar (dugaan pelecehan). Atas nama Bharada E pikirkan keadilan untuk keluarga ini. Kami mau menghentikan spekulasi yang ada. Bagaimana kita bisa memastikan, tim ahlinya belum ngomong. Akan ada hasil dari tim forensik. Kami pun menunggu. Dia pun tak bisa memastikan pelurunya kemana arahnya kemana,"ujarnya. 

Kata Andreas, Bharada E ini hanya bertugas dan memebela diri.  

"Bharada E cuma menonton saja, proses pengekan hukum ditegakkan. Kita itu harus melihat dari sisi lain. Mencari keadilan.  Bagaiamana kalau ini benar-benar yang disampaikan oleh kline saya. Siapa yang mempertanggungjawababkan ini. ketika dikasih kuasa, saya sudah bertemu dengan keluarga Bharada E. Bharada E ini bukan benda. Dia manusia,"ujarnya.

Tak Tegas Jawab Soal Bharada Terkena peluru

Kuasa hukum Bharada E Andreas Nahot Silitonga tak memberikan jawaban tegas soal peluru tak mengenai Bharada E saat baku tembak dengan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu. 

Andreas tidak menjawab pertanyaan host dengan lugas saat hadir sebagai pemateri dalam acara Talkshow 'Catatan Demokrasi' yang disiarkan TVone lewat YouTube, Selasa (2/8/2022).  

Host menanyakan tentang kenapa Bharada E yang melepaskan tembakan lima kali langsung mengenai tubuh Brigadir J sementara Brigadir J yang melepaskan tembakan tujuh kali tidak sama sekali mengenai Bharada E. 

Andreas Silitonga memberikan jawaban lebih mengarah kepada dugaan pelecehan yang berdampak pada psikis Brigadir J yang ketahuan.  

"Logisnya, saya tidak mau jauh menilai. Ada peristiwa sebelum tembak menembak. Kalau benar ada peristiwa pelecehan seksual, anda bisa bayangkan guncangan yang dialami almarhum juga. Kalau benar ya, sudah mencoba, ditolak, kira-kira dia dalam keadaan yang senang-senang saja atau dalam keadaan yang bingung juga.Bagaiaman dia berhadapan dengan jenderalnya nanti untuk mempertanggungjawabankan perbuatannya itu. Kalau ada. Dan dia keluar. Dan tiba-tiba ada orang yang mengkonfrontasi dia. Ada apa ini, seperti itu,"ujarnya. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved