Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua

Andreas Nahot Silitonga Tak Jawab Tegas Soal Bharada E Tak Kena Peluru saat Baku Tembak

Kuasa hukum Bharada E Andreas Nahot Silitonga tak memberikan jawaban tegas soal peluru tak mengenai Bharada E

tribunnews.com
Sosok Andreas Nahot Silitonga kuasa hukum Bharada E 

TRIBUN-MEDAN.com - Kuasa hukum Bharada E Andreas Nahot Silitonga tak memberikan jawaban tegas soal peluru tak mengenai Bharada E saat baku tembak dengan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu. 

Andreas tidak menjawab pertanyaan host dengan lugas saat hadir sebagai pemateri dalam acara Talkshow 'Catatan Demokrasi' yang disiarkan TVone lewat YouTube, Selasa (2/8/2022).  

Host menanyakan tentang kenapa Bharada E yang melepaskan tembakan lima kali langsung mengenai tubuh Brigadir J sementara Brigadir J yang melepaskan tembakan tujuh kali tidak sama sekali mengenai Bharada E. 

Andreas Silitonga memberikan jawaban lebih mengarah kepada dugaan pelecehan yang berdampak pada psikis Brigadir J yang ketahuan.  

"Logisnya, saya tidak mau jauh menilai. Ada peristiwa sebelum tembak menembak. Kalau benar ada peristiwa pelecehan seksual, anda bisa bayangkan guncangan yang dialami almarhum juga. Kalau benar ya, sudah mencoba, ditolak, kira-kira dia dalam keadaan yang senang-senang saja atau dalam keadaan yang bingung juga.Bagaiaman dia berhadapan dengan jenderalnya nanti untuk mempertanggungjawabankan perbuatannya itu. Kalau ada. Dan dia keluar. Dan tiba-tiba ada orang yang mengkonfrontasi dia. Ada apa ini, seperti itu,"ujarnya. 

Andreas juaga meminta kepada publik jangan ada yang berspekulasi tentang kejadian ini. Menurutnya, keluarga Bharada E juga terpukul dengan kondisi ini. 

Ia juga sangat menyesalakan dengan spekulasi yang ada. 

"Kalau ada spekulasi yang ada saya mohon pikirkan gimana keadaan dari keluarga Bharada E. Kita mau penjarakan dia, sedang bertugas dan mempertahankan diri. Negara seperti apa kita ini,"ujarnya. 

Tidak Ada Konspirasi

Andreas Silitonga juga memastikan tidak ada konspirasi dalam peristiwa penembakan Brigadir J. Andreas mengakus udah bertanya ke Bharada E, kliennya. 

"Saya bertanya sama dia, ada konspirasi atau tidak? Jawabannya clear tidak ada. Dia adalah seakan-akan konspirasi besar dari kasus ini,"ujarnya. 

Andreas mengatakan atas nama keluarga Bharada E meminta publik untuk memikirkan keadilan keluarga ini. 

"Ia juga memastikan kalau benar (dugaan pelecehan). Atas nama bharada e pikirkan keadilan untuk keluarga ini. Kami mau menghentikan spekulasi yang ada. Bagaimana kita bisa memastikan, tim ahlinya belum ngomong. Akan ada hasil dari tim forensik. Kami pun menunggu. Dia pun tak bisa memastikan pelurunya kemana arahnya kemana,"ujarnya. 

Kata Andreas, Bharada E ini hanya bertugas dan memebela diri.  

"Bharada E cuma menonton saja, proses pengekan hukum ditegakkan. Kita itu harus melihat dari sisi lain. Mencari keadilan.  Bgaiamana kalau ini benar-benar yang disampaikan oleh kline saya. Siapa yang mempertanggungjawababkan ini. ketika dikasih kuasa, saya sudah bertemu dengan keluarga Bharada E. Bharada e ini bukan benda. Dia manusia,"ujarnya.

Andreas Nahot Silitonga, Kuasa Hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, saat ditemui awak media di Kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (1/8/2022). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)
Andreas Nahot Silitonga, Kuasa Hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, saat ditemui awak media di Kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (1/8/2022). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra) (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)
Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved