Pelaku Pembacokan Berkeliaran

Korban Pembacokan Tanya Kejelasan Laporan, Polisi Janji Tangkap Pelaku

Polsek Patumbak buka suara alasan belum menangkap pelaku pembacokan Fandi Ahmad yang kehilangan empat jari sebelah kirinya.

Penulis: Fredy Santoso |

Korban Pembacokan Tanya Kejelasan Laporan, Polisi Janji Tangkap Pelaku

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Polsek Patumbak buka suara alasan belum menangkap pelaku pembacokan Fandi Ahmad yang kehilangan empat jari sebelah kirinya.

Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Ridwan mengatakan, pihaknya sudah berusaha menangkap pelaku namun pelaku tak kunjung tertangkap.

Dia pun mengklaim pihaknya sudah menerbitkan surat penangkapan terhadap
Julianus Tarigan alias Tedul dan Edi Tansil.

"Jadi untuk surat penangkapan pelaku sudah kita terbitkan dan saat ini penyidik kita sedang melakukan pencarian terhadap pelaku," kata Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Ridwan, Senin (1/8/2022).

Polisi menduga pembacokan Fandi lantaran dendam pribadi. Keduanya pun disebut saling kenal.

Meski demikian polisi berjanji akan segera menangkap pelaku yang nyaris menewaskan Fandi.

Saat kejadian, korban diduga dikeroyok sekitar sembilan orang. Beberapa diantaranya membacok korban mulai dari tangan, perut hingga leher.

"Saat ini kita tetap berupaya melakukan penangkapan dan beberapa kali kita melakukan penyidikan keberadaan tersangka namun sampai sekarang tersangka belum kami temukan," ucapnya.

Sebelumnya, Fandi Ahmad, seorang warga Dusun I, Desa Talun Kenas, Kecamatan STM Hilir mempertanyakan laporannya yang diduga mengendap di Polsek Patumbak karena pelaku pembacokannya gak kunjung ditangkap.

Padahal, dia berulang kali berjumpa dengan pelaku utama berkeliaran di Patumbak.

Dia pun khawatir jika pelaku tak kunjung tertangkap akan kembali menyerangnya.

Ia bercerita peristiwa pembacokan itu terjadi pada 30 Juni lalu setelah sebelumnya sempat terjadi cekcok dengan pelaku.

Pelaku disebut sering membuat onar hingga akhirnya ditegur dan belakangan tak terima malah melakukan penyerangan.

Saat itu pelaku datang ke tempat warung kopi pak Kulit, tempatnya bekerja di Kecamatan Patumbak bersama teman-temannya sekitar sembilan orang dan langsung membacoknya secara membabi buta.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved