Berita Internasional

Mengantre BBM Berhari-hari, Dua Warga Sri Lanka Meninggal

Teranyar, dilaporkan pada Jumat (22/7/2022), dua warga Sri Lanka yang tengah mengantre untuk bisa mendapatkan bensin meninggal.

AFP PHOTO/ISHARA S. KODIKARA
Warga mengantre untuk membeli minyak tanah untuk keperluan rumah tangga di sebuah SPBU di Kolombo pada 17 Maret 2022. (AFP PHOTO/ISHARA S. KODIKARA) 

TRIBUN-MEDAN.com - Krisis bahan bakar minyak (BBM) di Sri Lanka, membuat warga terpaksa melakukan antrean panjang demi mendapatkan bensin.

Antrean untuk mendapatkan bensin itu bahkan bisa mencapai berhari-hari.

Teranyar, dua warga Sri Lanka yang tengah mengantre untuk mendapatkan bensin meninggal.

Kematian dua warga Sri Lanka itu dilaporkan pada Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Ranil Wickremesinghe Terpilih Jadi Presiden Sri Lanka, Peroleh Suara Terbanyak di Parlemen

Di saat bersamaan Presiden Sri Lanka yang baru, Ranil Wickremesinghe, menunjuk Dinesh Gunawardena sebagai Perdana Menteri.

Dilansir Outlook India, Sabtu (23/7/2022), salah satu korban tewas adalah pria berusia 59 tahun.

Pria tersebut ambruk setelah mengantre bensin selama dari dua malam di dekat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kinniya, Provinsi Timur Sri Lanka.

Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Pangkalan Kinniya untuk pemeriksaan post-mortem, lapor portal berita Lanka First.

Korban tewas kedua adalah pria berusia 70 tahun.

Dia meninggal setelah pingsan saat berebut bensin di SPBU di Mathugama, Provinsi Barat Sri Lanka.

Pria itu pingsan saat berdesak-desakan setelah mengantre lama untuk mendapatkan bensin.

Dia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Regional Meegahatenna.

Baca juga: Dituntut Mundur, Ranil Wickremesinghe Malah Ditunjuk Jadi Plt Presiden Sri Lanka Gantikan Rajapaksa

Di rumah sakit tersebut, pria itu dinyatakan sudah meninggal saat masuk.

Ini bukan kali pertama ada yang meninggal saat mengantre untuk membeli bensin di Sri Lanka.

Beberapa insiden serupa telah dilaporkan sejak awal 2022, dengan beberapa bahkan meninggal karena kelelahan akibat panas yang parah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved