Fakta Siswa SD Tasikmalaya Dipaksa Setubuhi Kucing, Depresi Rekaman Tersebar Akhirnya Meninggal
Akibat rekaman itu disebarkan ke teman-temannya, bocah SD ini menjadi depresi.
"Kita juga akan proses jalur hukumnya supaya kejadian ini tak terulang lagi," kata Ato.
Identitas dipelaku dari suara
Korban merupakan anak kedua dari empat saudara dan berstatus pelajar SD di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Selama masa hidupnya korban enggan memberikan identitas para pelaku pemaksaan dan perundungan.
Padahal, beberapa kali orangtua menanyakan awal mula kejadian.
Namun korban bungkam dan enggan membuka suara.
Setelah ditanyakan ke teman-teman dan tetangganya, diketahui para pelaku adalah teman-teman mainnya di desa yang sama namun berbeda kampung.
Bahkan, ada salah satu pelaku yang usianya di atas korban.
Suara pelaku di rekaman video 50 detik itu dikenali keluarga korban.
"Iya, bahkan keluarga para pelaku sempat datang dan meminta maaf ke saya.
Saya minta jangan lagi ke anak lainnya," ujar dia.
Dilaporkan ke polisi
KPAID Kabupaten Tasikmalaya akan melaporkan kejadian perundungan anak ini ke Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya.
Pihaknya pun mendampingi keluarga korban untuk pemulihan psikis dan juga berlaku pendampingan kepada para pelaku karena usianya masih anak-anak.
"Kami sedang melakukan pendampingan pemulihan psikis kepada keluarga korban.
Kami juga sedang berkoordinasi dengan keluarga pelaku untuk pendampingan dalam kasus ini," ujar Ato.
Bahaya bully
Psikolog Rikha Surtika Dewi menyebut bullying atau perundungan berbahaya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/setubuhi-kucing-tribunmedan.jpg)