Pesawat Jatuh
Begini Kondisi Jenazah Lettu Pnb Allan Safitra, Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora
Dandim 07 Blora, Letnan Kolonel Infanteri Andy Soelistyo Kurniawan Putro melihat langsung kondisi diduga jenazah pilot.
TRIBUN-MEDAN.com - Begini kondisi jenazah pilot pesawat tempur T-50i Golden Eagle Lettu Pnb Allan Safitra Indera Wahyudi yang mengalami kecelakaan di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.
Pesawat temput jenis T-50i Golden Eagle jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Senin (18/7/2022) malam.
Pesawat tersebut terkonfirmasi milik TNI Angkatan Udara (AU).
Akibat peristiwa nahas itu, sang pilot yakni Lettu Pnb Allan Safitra Indera Wahyudi gugur.
Baca juga: SOSOK Lettu Pnb Allan Safitra, Gugur Dalam Insiden Jatuhnya Pesawat T-50i Golden Eagle di Blora
Pesawat tempur yang diterbangkan oleh Lettu Pnb Allan Safitra Indera Wahyudi mengalami kecelakaan saat tengah melakukan latihan night tactical intercept.
Dandim 07 Blora, Letnan Kolonel Infanteri Andy Soelistyo Kurniawan Putro melihat langsung kondisi diduga jenazah pilot.
"Saya melihat secara langsung di lapangan, memang kondisi jenazah, mungkin karena kondisi pesawat meledak sehingga tidak bisa mengindentifikasi secara lengkap.
Tapi, beberapa bagian sudah bisa kami amankan, untuk kami jadikan satu di kantong jenazah," ucap Andy, saat ditemui wartawan di Balai Desa Nginggil, pada Selasa (19/7/2022) dini hari, dilansir oleh Kompas.com.
Sementara untuk proses evakuasi kemarin, sempat dihentikan sementara lantaran kondisi gelap, dan tidak memungkinkan.
Tidak hanya itu medan di area lokasi terjatuhnya pesawat sangat sulit.
Selama proses evakuasi, pihaknya bersama dengan Polres Blora, Basarnas hingga BPBD membantu membersihkan serpihan pesawat, serta melaksanakan sterilisasi lokasi.
Dikutip dari TribunJateng.com, tampak di lokasi kejadian serpihan badan pesawat sampai merangsek ke dalam tanah.
Baca juga: Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle Hilang Kontak, Ini Identitas Pilot, Ditemukan Puing-puing di Blora
Sehingga menyulitkan petugas gabungan untuk mengevakuasi dan mengumpulkan puing-puing hingga jasad pilot.
“Persis pukul 02.00 WIB dini hari Selasa 19 Juli 2022 evakuasi dihentikan,” ujarnya.
Dikarenakan situasi dan kondisi medan yang sulit dan gelap.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lettu-Pnb-Allan-Safitri-Kondisi.jpg)