Rasa Curiga dan Janggalnya Mahfud MD Soal Kronologi Penembakan Brigadir J

Mahfud MD yang juga Ketua Kompolnas RI menaruh kecurigaan terkait kronologi peristiwa tersebut

Kolase Tribun Medan
Mahfud MD tanggapi soal penembakan Brigadir J - 

Seno menerangkan dirinya baru mengetahui ada insiden baku tembak yang terjadi pada Jumat (8/7) itu pada Senin (11/7) melalui Youtube.

"Sebetulnya terus terang saya justru membaca YouTube itu. Itu saya baru tahu loh, itu ada kaitannya dengan itu. Meskipun sebetulnya saya sudah agak ragu-ragu ada apa sih ini sebetulnya," jelasnya.

"Itulah yang saya sesalkan kenapa nggak dilapori soal kejadian itu," sambungnya.

Menurut Seno, sekuriti sempat mendengar bunyi letusan. Namun, suara itu disangka bersumber dari petasan. Sebab, pada saat itu menjelang hari raya Iduladha.

"Disini ini biasanya menjelang iduladha atau tahun baru itu biasanya membunyikan kembang api.  Jadi semuanya pada saat itu menyadari bahwa mereka itu menganggap petasan, bukan tembakan. Sehingga tidak ada tindak lanjut setelah mendengar itu tidak ada tindak lanjut, biasa-biasa saja," jelas Seno.

Hari Raya Jadi Alasan

Potret Kedekatan Brigadir J dan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Hingga Kapolri Bentuk Tim Khusus!
Potret Kedekatan Brigadir J dan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Hingga Kapolri Bentuk Tim Khusus! (Tribun Medan/HO)

Mabes Polri menjelaskan alasan kepolisian baru mengungkap kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pasca 3 hari kejadian berdarah tersebut.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menuturkan bahwa insiden penembakan tersebut terjadi menjelang hari raya Idul Adha pada Jumat (8/7).

Karena itu, kasus itu baru dirilis tiga hari setelahnya pada Senin (11/7).

"Nah terkait dengan rilis pada saat itu posisinya adalah hari raya ya kan, tapi yang terpenting adalah penanganan terhadap kasus tersebut. Itu yang paling penting, cepat dalam penanganan kasus," kata Ramadhan di Jakarta, Rabu (13/7).

Ia menjelaskan bahwa pihaknya juga langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak lama kejadian tersebut.

Adapun penanganan pun telah dilakukan sesuai prosedur.

"Pada saat kasus itu terjadi polisi langsung segera menangani kasus tersebut. Yang prinsipnya adalah ketika ada kasus terjadi dengan cepat polisi menangani kasus tersebut. Langsung mendatangi TKP langsung mengolah TKP dan melaksanakan tindakan tindakan sesuai prosedur," jelasnya.

Ramadhan menyatakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah serius menangani kasus tersebut. Satu di antaranya dengan membentuk tim khusus untuk menangani kasus yang telah menjadi sorotan publik.

"Sekali lagi apa yang disampaikan oleh Kapolri kita telah serius sampai Kapolri membentuk tim khusus untuk menghilangkan keraguan di masyarakat. Sekali lagi, pimpinan Polri dalam hal ini Kapolri sangat serius menangani kasus ini dan komitmen menangani kasus ini secara tuntas," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian RI mengungkap alasan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved