Berita Asahan

Panggung Hiburan di Kebun Sawit Asahan Ricuh, Botol Miras Berserakan, Kades Sebut Tak Ada Izin

Panggung hiburan keliling yang digelar di Kebun Sawit di Dusun 5, Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan ricuh dan viral di media sosial. 

HO
Viral di media sosial sebuah video memperlihatkan puluhan pemuda berjoget di bawah lampu kelap-kelip diiringi lagu remix keras dan beberapa wanita bergoyang di atas panggung. 

TRIBUN-MEDAN.com, ASAHAN - Panggung hiburan keliling yang digelar di Kebun Sawit di Dusun 5, Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan ricuh dan viral di media sosial. 

Pada video yang viral di media sosial terlihat sekelompok pemuda berjoget dengan diiringi lagu dari para gadis seksi. 

Para gadis bernyanyi lagu remix dari atas panggung. Namun, di tengah acara sekelompok muda bergesekan dan terjadi keributan. 

Bahkan, terlihat baku pukul di tengah kumpulan penonton. Panggung hiburan yang berdiri di kebun sawit ini mendapatkan penolakan dari masyarakat dan pemerintah setempat. 

Banyak yang merasa kesal dengan kedatangan panggung hiburan tersebut. 

Namun ternyata ditelusuri, panggung hiburan ini tidak mendapatkan izin dari pemerintah desa.

Dalam amatan tribun-medan.com, di lokasi dugem tersebut terdapat banyak botol minuman keras yang disinyalir menjadi pemicu keributan.

Pelaksana tugas Kepala Desa Banjar, Kecamatan Air Joman Asmui mengaku ada kejadian tersebut di desanya.

Menurutnya, aksi tersebut dilakukan tanpa ada pemberitahuan serta izin dari pemerintah desa, sehingga menjadi aksi ilegal.

"Kegiatan itu memang betul ada, tepatnya di Dusun 5. Masalahnya, si pembuat acara ini tidak ada memberitahu pemerintah desa seperti meminta izin, minimal meminta izin kepada kepala dusun ," kata Asmui, Rabu(13/7/2022).

hiburan keliling di Dusun 5
Plt Kades Banjar, Kecamatan Air Joman, Asmui kecewa dengan pelaksana hiburan keliling di Dusun 5, Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Rabu(13/7/2022).

Ia mengaku atas kejadian tersebut belum diketahui pasti apakah ada memakan korban dari keributan tersebut.

Pasalnya tidak adanya masukan laporan.

"Karena tidak ada laporan, sehingga kita belum tahu apakah ada korban atau tidak," katanya.

Katanya, kejadian ini merupakan kali pertama di lakukan di desanya dan ia merasa kecolongan karena tidak mengetahui kejadian tersebut.

"Baru inilah baru ini, karena sebelumnya itu masa covid-19, karena kami pasti akan melaranglah kalau ada kerumunan seperti itu," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved