Covid19

KENAIKAN KASUS COVID-19 di Indonesia, Puncak Infeksi BA.4 dan BA.5, Sudah Tembus 2.881 Kasus Sehari

Per Kamis (7/7/2022), Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 2.881 kasus virus corona hanya dalam satu hari.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga menggunakan masker di Pelican Crossing di Kawasan Bundaran HI, di Jakarta. Pada Kamis (7/7/2022) Ada 2.881 Kasus Covid-19 dalam Sehari, Menkes Ungkap Indonesia Akan Alami Puncak Infeksi Infeksi BA.4 dan BA.5. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia mengalami kenaikan dari hari ke hari.

Peningkatan kasus virus corona di Indonesia itu terjadi mulai bulan Juni 2022.

Per Kamis (7/7/2022), Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 2.881 kasus virus corona hanya dalam satu hari.

Itu adalah jumlah kasus tertinggi dalam empat hari terakhir.

Sebelumnya jumlah kasus infeksi di Indonesia dilaporkan ada pada angka 2.743 kasus pada Rabu (6/7/2022), 2.577 kasus pada Selasa (5/7/2022), dan 1.434 kasus pada Senin (4/7/2022).

Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut status pandemi meski beberapa negara melaporkan kurangnya kasus virus corona.

Sebab memang masih ada beberapa negara yang menghadapi kasus virus corona. Termasuk Indonesia.

Apa penyebab meningkatkanya kasus virus corona di Indonesia?

Dilansir dari kompas.com pada Jumat (8/7/2022), menurut WHO, salah satu penyebab meningkatkan kasus virus corona di sejumlah negara adalah adanya keberadaan subvarian BA.4 dan BA.5.

Dan menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, adanya subvarian BA.4 dan BA.5 bisa membuat kasus di Indonesia semakin naik dari hari ke hari.

Kata Budi, konsepnya akan sama seperti gelombang kasus varian Delta dan Omicron. Namun tidak akan separah keduanya.

Lalu kapan puncak gelombang Covid-19 terkait subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi di Indonesia?

Budi menyampaikan bahwa prediksi puncak gelombang Covid-19 terkait subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Juli 2022. 

"Kira-kira pada pekan kedua atau ketiga bulan Juli mendatang," terang Budi.

Meski begitu, Budi meminta warga Indonesia untuk tidak panik. Sebab jumlah kasus kemungkinan tidak akan setinggi kasus-kasus sebelumnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved