Berita Sumut
Penyakit Malaria Merebak di Sergai, Dinas Kesehatan Sumut Bentuk Tim Penanggulangan
Dinas Kesehatan Sumut bersama perwakilan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dinas Kesehatan Serdang Bedagai melakukan sensus
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Kasus penularan malaria disejumlah Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai meningkat.
Untuk menanggulangi penyebaran penyakit malaria, Dinas Kesehatan Sumut bersama perwakilan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dinas Kesehatan Serdang Bedagai melakukan sensus lapangan untuk melakukan penanggulangan penyakit malaria.
"Jadi saat ini kita bersama tim puskesmas dan tim etimologi melakukan survei mengenai asal usul penyakit malaria yang dilaporkan tinggi disini kita tindaklanjuti," kata Vera tim Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara, Rabu (6/7/2022).
Vera mengatakan, dari hasil tes yang meraka lakukan di Dusun III, Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu terdapat beberapa warga yang terkena penyakit malaria.
Dari penemuan kata Vera, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih jauh agar dapat memproteksi warga dari penyakit malaria.
"Jadi kita akan lakukan pendataan apakah jumlah kasus ini tergolong meningkat atau seperti apa, sehingga kita tau langkah yang akan dilakukan," tambahnya.
Selain melakukan penyelidikan etimologi, Vera menyebutkan Dinas Kesehatan Sumut bersama pemerintah Kabupaten Sergai akan melakukan penyemprotan dengan cara Indoor Residual Sprying (IRS) disejumlah lokasi.
"Yang pertama setiap penderitaan yang terkena malaria harus ditangani dengan baik. Setelah kita lakukan sensus bagi penderita kita akan laksanakan penanggulangannya, yang sering kita lakukan dengan metode IRS. Biasa kita lakukan dengan melakukan penyemprotan pada bagian dinding rumah dimana daerah itu memang endemik malaria," jelas Vera.
Sejak bulan Juli di Rumah Sakit Sulaiman Kabupaten Sergai menampung 28 pasien malaria.
Malaria sendiri diketahui merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit.
Bambang Sudjatmiko salah seorang warga menceritakan, sang istri mengalami demam tinggi dan menggigil saat terjangkit malaria. Sang istri pun harus menjalani perawatan selama sepakan karena penyakit tersebut.
"Jadi saat itu istri demam dan menggigil, sempat dirawat di Puskesmas, setelah itu dilakukan rujukan ke rumah sakit Sultan Sulaiman selama empat hari," kata dia.
Untuk itu Bambang pun berharap baik pemerintah Desa dan Kabupaten Serdang Bedagai serius untuk melaksanakan pencegahan penyakit malaria.
"Kalau saya berharap mulai dari pemerintah Desa juga harus turut serta untuk melakukan penanganan penyakit malaria supaya warga dapat terhindar dari penyakit ini," tutupnya.
(cr17/tribun -medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Dinas-Kesehatan-Sumut-bersama-perwakilan-mahasiswa-Universitas-Gadjah-Mada-UGM.jpg)