Rusia vs Ukraina

UKRAINA Temukan Hardrive 100 GB Milik Rusia, Isinya 'Data Rahasia' Langsung Bocor

Militer Ukraina mengklaim bahwa tentaranya menemukan hard drive berisi data rahasia militer Rusia di wilayah Chernihiv (Ukraina utara).

Editor: AbdiTumanggor
Sputnik/Alexey Malgavko
Sistem pertahanan anti-serangan udara Rusia, S-400 

TRIBUN-MEDAN.COM - Militer Ukraina mengklaim bahwa tentaranya menemukan hard drive berisi data rahasia militer Rusia di wilayah Chernihiv (Ukraina utara).

Layanan Penjaga Perbatasan Ukraina mengatakan pada (2/7/2022) bahwa hard drive yang ditemukan oleh tentara Ukraina berisi 100 GB data rahasia militer Rusia.

Saat membuka hard drive, militer Ukraina menemukan daftar tentara dari unit artileri Rusia.

Hard drive juga berisi informasi rinci tentang senjata Rusia dan data tentang latihan militer.

"Dari hard drive, militer Ukraina memperoleh gambar, karakteristik, fotokopi dokumen identitas tentara Rusia dan data militer penting lainnya," kata Layanan Penjaga Perbatasan Ukraina.

Namun pihak Rusia belum mengomentari informasi ini.

Sementara, pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menyerang banyak sasaran militer Ukraina di kota Mykolaiv dan wilayah Donbass.

"Lima markas tentara Ukraina dihancurkan di Mykolaiv dan Donbass. Tiga depot senjata Ukraina di Zaporozhye juga diserang," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Sebelumnya, pejabat Mykolaiv juga melaporkan tentang ledakan berturut-turut di kota.

Di Lysychansk, Serhiy Gaidai, pemimpin pasukan Ukraina di Lugansk, mengatakan pada 2 Juli bahwa pertempuran untuk menguasai kota itu berlangsung sangat sengit.

"Tentara Rusia menembaki kota dengan semua senjata yang mereka miliki," tulis Gaidai di Telegram.

Vitaly Kiselev, Asisten Menteri Dalam Negeri Republik Lugansk (LPR) yang memproklamirkan diri, mengatakan bahwa Ukraina telah mengirim pasukan besar dengan lebih dari 2.000 tentara untuk mendukung Lysychansk.

"Sekitar 2.150 tentara Ukraina telah dikirim ke Lysychansk dan sekitarnya," Kata Kiselev.

"Mereka berasal dari unit pertahanan diri lokal di Lvov, Rovno, Odessa, dan Dnepropetrovsk," tambahnya.

"Tugas utama para prajurit ini adalah untuk mendukung tentara bayaran asing di Lysychansk," kata Kiselev kepada TASS.

"Pengambilalihan Lysychansk sedang dipersiapkan dalam beberapa hari ke depan," sambungnya.

"Terlepas dari berapa banyak tentara Ukraina di sana dan siapa komandan mereka, kendali penuh atas Lysychansk oleh tentara Rusia tidak dapat dihindari," tegas Kiselev.

senjata amerika di pasar gelap
Senjata AS dijual di pasar gelap (24h)

Senjata Amerika di Pasar Gelap, Ternyata Sisa-sisa Senjata Rusia

Di sisi lain, perang Rusia-Ukraina telah menyebabkan kebocoran senjata militer Amerika.

Senjata milik Amerika itu kini bertebaran dengan bebas di pasar gelap dan bisa dibeli dengan harga bervariasi.

Menurut RT, senjata yang disediakan oleh AS dan Barat untuk mendukung Ukraina dalam konflik dengan Rusia muncul secara luas di pasar gelap.

Penjual, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan mereka tidak hanya memiliki senapan atau baju besi yang tersedia.

Tetapi juga senjata kompleks seperti rudal Javelin, NLAW atau UAV Phoenix Ghost dan Switchblade.

Seorang reporter Rusia menghubungi penjual senjata pasar gelap dan mencapai kesepakatan untuk membeli Phoenix Ghost UAV seharga 4.000 dollar AS (Rp59 juta).

Seorang reporter Rusia yang menyamar sebagai pembeli juga menyatakan minatnya pada tambang Claymore M18A1 buatan AS, tetapi penjualnya mengatakan bahwa stoknya sudah habis.

Untuk UAV Phoenix Ghost, penjual berkomitmen untuk mengirimkan barang setelah menerima cukup uang dari pihak ketiga untuk bertindak sebagai perantara.

Untuk memastikan keamanan, paket akan dikubur jauh di bawah tanah.

Ketika ditanya apakah Phoenix Ghost UAV dapat dikirim ke luar Ukraina, misalnya di desa perbatasan di Polandia.

Penjual mengatakan ini bukan masalah, tetapi akan dikenakan biaya tambahan 1.000 dollar AS (Rp14 juta).

Menurut RT, ada kemungkinan bahwa pedagang senjata di Ukraina memiliki koneksi ke penjaga perbatasan Ukraina, yang dapat membawa senjata ke Polandia dengan lancar.

Pedagang senjata lain mengatakan bahwa baju besi buatan Amerika tersedia seharga 1.500 dollar AS (Rp22 juta) untuk lima set.

Senapan M4 dengan peredam suara dan ratusan butir amunisi seharga 2.400 dollar AS (Rp35 juta).

Pedagang juga dilengkapi dengan senjata gaya Soviet seperti senapan AK-47, senapan, granat, dan senapan sniper.

Menurut surat kabar Rusia, senjata Barat modern dijual dengan harga yang sangat murah di pasar gelap, misalnya, rudal anti-tank NLAW berharga 15.000 dollar AS (Rp224 juta).

Sedangkan harga resminya adalah antara 30.000-40.000 dollar AS (Rp449-559 juta).

Namun, reporter Rusia hanya berhenti pada langkah meminta untuk membeli tanpa membayar pembayaran 4.000 dollar AS (Rp59 juta) untuk model UAV Hantu Phoenix.

Bulan lalu, kepala Interpol, Jürgen Stock, memperingatkan bahwa konflik di Ukraina menyebabkan banyak senjata Barat diselundupkan di pasar gelap.

Para pejabat AS juga mengakui bahwa tidak mungkin untuk mengontrol semua senjata yang dipasok ke tentara Ukraina, karena kurangnya informasi tentang pertempuran di lapangan.

(*/tribun-medan.com/intisari)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved