Berita Seleb

SOSOK di Balik Suksesnya Holywings, Pria Lajang yang Masih Berusia 33 Tahun

Banyak yang tak tahu sebenarnya pemilik Holywings, sekaligus pencetus ide berdirinya Holywing adalah pria bernama Ivan Tanjaya.

Editor: AbdiTumanggor
Holywings
Izin Usaha Seluruh Outlet Holywings di Jakarta Sudah Dicabut Anies Baswedan 

TRIBUN-MEDAN.COM - Di balik suksesnya Holywings, ada sosok yang berpengaruh besar di baliknya.

Ia menjadi kunci suksesnya Holywings.

Dan berkat idenya, membuat bar tersebut menjadi terkenal dan memiliki puluhan cabang di tanah air.

Sosok tersebut disorot sejak kasus promo Holywings di Jakarta yang diduga menistakan agama.

Banyak yang tak tahu sebenarnya pemilik Holywings, sekaligus pencetus ide berdirinya Holywing adalah pria bernama Ivan Tanjaya.

Ia disebut sebagai Co-founder Holywings.

Sedikit pula yang tahu ternyata pemilik Holywings ini awalnya berjualan nasi goreng lho.

Di tengah polemik bisnis miliknya, Ivan Tanjaya rupanya melalui berbagai lika-liku sebelum meraih kesuksesan dengan Holywings.

Ilustrasi kafe Holywings. Tiga outlet Holywings di Surabaya ditutup sementara sejak Minggu (26/6/2022) hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Ilustrasi kafe Holywings. Tiga outlet Holywings di Surabaya ditutup sementara sejak Minggu (26/6/2022) hingga batas waktu yang belum ditentukan. (Holywings)

Dilansir dari Tribunnewsmaker yang mengutip YouTube resminya, Holywings didirikan oleh PT Aneka Bintang Gading pada 2014.

Perusahaan tersebut memiliki tiga produk, yakni Holywings Bar, Holywings Club, dan Holywings Restaurant.

Outlet Holywings saat ini sudah tersebar di kota-kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Bekasi, Serpong, Surabaya, Medan, hingga Makassar.

Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya menceritakan awal mula berdirinya brand tersebut yang ternyata berawal dari kedai nasi goreng.

Menempuh pendidikan di Beijing, China, Ivan beberapa kali gagal membangun bisnis properti hingga kargo.

Ia lantas kembali ke Tanah Air dan mendirikan kedai nasi goreng bernama Kedai Oppa di Kelapa Gading, Jakarta.

Sayangnya bisnis itu hanya bertahan selama 3 bulan karena terus mengalami kerugian, namun ia tak menyerah.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved