Padahal Sudah Tunangan, Gadis Ini Nekat Jalan Kaki 1,5 Kilo, Aksinya Bikin Geger Warga Sekampung

Jika maunya tak terpenuhi, maka ia bisa saja melakukan aksi nekat. Bahkan kata keluarganya NAH juga pernah seperti orang kesurupan.

TribunMadura.com/Muchsin Rasjid
NAH, wanita yang nekat hendak mengakhiri hidupnya di Jembatan Gurem Pamekasan, beruntung aksinya digagalkan warga 

Belakangan ini, prilaku NAH sering tidak bisa mengontrol emosi. Apalagi bila ada persoalan sedikit, NAH ngambek.

Terutama, jika keinginan NAH tidak segera dituruti.

“Saya sudah paham betul dengan sifat NAH. Walau begitu, saya sabar menghadapi, karena rasa sayang saya pada NAH,” kata A.

Menurut A, siang hari sebelum kejadian, sekitar pukul 14.00, NAH bertemu dirinya dan meminta dibelikan sebuah cincin emas.

Namun berapa beratnya tidak disebutkan.

Saat itu A, belum bisa memenuhi permitaan NAH dan berjanji dalam waktu dekat akan dibelikan, lantaran uangnya masih belum cukup.

Mendengar jawaban itu, NAH pergi mengendarai sepeda motor sendiria entah ke mana. Dan sore hari menjelang maghrib, NAH pulang ke rumah kos adiknya dan tidak bicara apa-apa, lalu ke luar lagi naik sepeda motor, tidak tahu ke mana.

“Saya diberitahu keluarga, jika tunangan saya akan melakukan tindakan nekat, namun berhasil digagalkan dan dibawa ke Polsek ini,” kata A.

Sedang N, adiknya mengatakan, jika kakaknya (NAH.Red) pergi ke rumah temannya di kawasan Kelurahan Kangenan, Kecamatan Kota Pamekasan.

Di sana, kakaknya menitipkan sepeda motor dan ponselnya. Lalu kakaknya keluar membawa dompet berisi uang receh kisaran Rp 10.000 jalan kaki sejauh 1,5 km menuju Jembatan Gurem.

Najwa mengatakan, saat ini kedua orang tuanya tidak tahu, karena keduanya sudah lama menjadi TKI dan belum pulang.

“Belakangan kakak saya, bila ada masalah kondisinya seperti ini. Bahkan, hingga tubuhnya sampai kesusupan roh halus. Tapi tidak sampai berapa lama, kakak saya sadar,” kata Najwa, yang mengaku sekolah di salah satu SMK swasta, tak jauh dari rumah kosnya.

Kapolsek Kota Pamekasan, Iptu Muchlis Sukardi, Kamis (30/6/2022) mengatakan tidak mengerti apa alasan gadis itu hendak meloncat dari atas jembatan.

“Tadi malam, keluarganya dari Sumenep, paman dan kakeknya datang menjemput NAH dibawa pulang ke Sumenep,” kata Iptu Muchlis.

Kontak bantuan

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved