Rusia vs Ukraina

Jokowi dan Iriana Tiba di Ukraina, Presiden Pertama di Dunia Berani Bawa Istri ke Negara Berperang

Rombongan Presiden Jokowi menempuh perjalanan selama kurang lebih 11 jam menuju Ukraina untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Editor: AbdiTumanggor
BPMI Setpres
Presiden Jokowi dan Iriana Tiba di Ukraina: Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi akhirnya tiba di Kyiv, Ukraina, pada Rabu (29/62022) sekitar pukul 08.50 waktu setempat. 

"Pihak Ukraina dapat menghentikan semuanya sebelum akhir hari ini," kata dia, sebagaimana dilansir Kantor Berita Rusia TASS.

"Kami membutuhkan perintah kepada unit nasionalis untuk meletakkan senjata mereka, perintah kepada militer Ukraina untuk meletakkan senjata mereka," tambah Juru Bicara Kremlin, seraya menambahkan bahwa Kyiv harus juga memenuhi daftar tuntutan Federasi Rusia.

"Sisanya adalah pikiran kepala negara Ukraina," ujar dia.

Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung selama empat bulan dengan tidak ada pihak yang menyerah.

Petinggi Rusia telah menyatakan bahwa tidak pernah ada tenggat waktu yang terkait dengan invasi awal.

Peskov mengatakan hal yang sama pada Selasa ketika ditanya apakah ada perkiraan kerangka waktu untuk menyelesaikan operasi militer Rusia di Ukraina.

Dia langsung menjawab dengan kata "tidak".

"Kami hanya dipandu oleh pernyataan Presiden kami (Vladimir Putin bahwa) operasi militer khusus berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuannya," tambah Peskov, menurut TASS.

Sementara itu, pada Jumat (24/6/2022), setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan dia percaya bahwa NATO dan Uni Eropa (UE) sedang membangun koalisi untuk kemungkinan berperang dengan Rusia.

Dia bahkan menyinggung soal Adolf Hitler dalam konteks konflik Rusia-Ukraina saat ini.

"Hitler mengumpulkan sebagian besar dari negara-negara Eropa di bawah panjinya untuk perang melawan Uni Soviet," kata Lavrov.

Pada Minggu (26/6/2022), Zelensky sendiri telah mendesak Belarus untuk menghindari terjerat dalam konflik Rusia-Ukraina yang sudah berbulan-bulan.

Dia mengatakan kepada negara itu bahwa Kremlin menganggap "hidup mereka tidak berharga".

"Anda sedang ditarik ke dalam perang. Kremlin telah memutuskan segalanya untuk Anda," kata Zelensky dalam pidato video pada Minggu malam.

"Tapi kamu bukan budak dan umpan meriam. Kamu tidak harus mati," tambah Zelensky.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved