Haru Pertemuan Muhadi, 30 Tahun Berpisahan dari Keluarga, Sempat Selamat Tsunami Aceh 2006 Silam
Kepulangan Muhadi itu difasilitasi pihak kepolisian Labuhan Batu, kerja dengan kepolisian Trenggelek.
TRIBUN-MEDAN.com - 30 tahun lamanya Muhadi yang berusia 70 tahun lebih tak bertemu keluarganya.
Muhadi menghilang tak ada kabar. Ia merupakan warga Trenggalek, Jawa Timur.
Setelah ada komunikasi dengan pihak keluarga, akhirnya ia bisa kembali ke kampung halamannya, Trenggalek.
Kepulangan Muhadi itu difasilitasi pihak kepolisian Labuhan Batu, kerja dengan kepolisian Trenggelek.
Saat pertemuan Muhadi dan keluarganya di Bandara Juanda Surabaya, sungguh menyita perhatian publik.
Terlihat keluarga itu menangis haru dan berpelukan saat pertemuan itu berlangsung.
Mungkin ada yang bertanya kenapa Muhadi dan keluarganya terpisah begitu lama.
Ternyata ada alasannya sehingga mereka baru bertemu sekarang ini.
Awal 1990-an, Muhadi pergi merantau ke negeri seberang yakni Malaysia.
Disana, Muhadi pekerjaan tak pasti dan tak menentu hingga berpindah-pindah tempat.
Kemudian ia pindah ke Aceh, dan disanalah terakhir kali ia menghubungi keluarganya, tepatnya seusai Tsunami aceh, atau pada tahun 2006.
Muhadi kala itu memberi kabar keluarganya bahwa ia selamat dari bencana itu.
Keluarga Muhadi di Jawa Timur berusaha mencari. Ali Fattah bahkan pernah berangkat ke Sumatera untuk mencari jejak ayahnya.
"Saya cari sampai ke Jambi. Tidak ketemu. Balik lagi karena kehabisan uang," terang Ali.
Cerita bahwa dia merupakan warga Jatim yang sudah puluhan tahun tak pulang dan lepas kontak dengan keluarga didengar oleh anggota polisi setempat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pertemuan-muhadi-anak-tribunmedan.jpg)