Pemkab Langkat

Terima Kunjungan Tim USAID, Pemkab Langkat Siap Kerjasama Atasi Kematian Ibu dan Bayi Pascalahiran

Penandatanganan PK tersebut dilakukan bersama dengan tujuh rumah sakit, BPJS, PMI, dan organisasi profesional terkait di Kabupaten Langkat. 

Editor: Satia
Dok. Pemkab Langkat
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Langkat H Syah Afandin, SH melalui Sekdakab Langkat dr H Indra Salahuddin MKes MM menerima kunjungan tim United States Agency for International Development (USAID), di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Stabat, Rabu (22/6/2022).  

TRIBUN-MEDAN.COM, STABAT - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Langkat H Syah Afandin, SH melalui Sekdakab Langkat dr H Indra Salahuddin MKes MM menerima kunjungan tim United States Agency for International Development (USAID), di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Stabat, Rabu (22/6/2022). 

Kunjungan USAID dalam rangka penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PK) Jejaring Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal, terkait akselerasi penurunan jumlah kematian ibu dan bayi, terdiri dari tata laksana emergency sampai dengan nifas hingga bayi sampai usia 28 hari.

Indra Salahudin mengatakan, program yang digagas USAID MOMENTUM Private Healthcare Delivery (MPHD) ini, merupakan kesepakatan untuk memperbaiki tata kelola sistem rujukan kegawatdaruratan, melalui kerja sama dengan rumah sakit daerah dan swasta di Langkat.

Adapun tujuannya, untuk terus meningkatkan layanan rujukan yang terintegrasi untuk menurunkan jumlah kematian pada ibu melahirkan dan bayi baru lahir. 

Penandatanganan PK tersebut dilakukan bersama dengan tujuh rumah sakit, BPJS, PMI, dan organisasi profesional terkait di Kabupaten Langkat. 

Kerja sama merupakan langkah strategis, untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan, serta penguatan sistem tata kelola fasilitas kesehatan. 

Kemudian, ia mengucapkan terima kasih  atas kehadiran USAID MOMENTUM di Kabupaten Langkat.

Beliau meminta Dinas Kesehatan dan organisasi pemerintah daerah lainnya agar dapat bekerjasama dengan baik memberikan kontribusi dalam penurunan jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir. 

Lanjut beliau meminta, untuk dapat mengoptimalisasi peran Kelompok Kerja Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (POKJA KIBBLA) sebagai motor gerakan bersama menuju penurunan jumlah kematian ibu dan bayi.

Juga mengajak peran serta aktif kepada sektor swasta untuk mengalokasikan sumber daya dalam penurunan jumlah kematian tersebut. 

Sementara itu, Daryl Martyris dari USAID Indonesia menyampaikan pentingnya sistem rujukan maternal dan neonatal dalam layanan kesehatan ibu dan bayi.

“Memastikan rujukan yang efektif merupakan salah satu komponen penting dalam upaya menyelamatkan jiwa ibu dan bayi. USAID gembira menjadi bagian dari upaya penting untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan memperkuat sistem rujukan darurat bagi masyarakat di Kabupaten Langkat.” ujar Daryl Martyris.

Penandatanganan perjanjian kerjasama jejaring sistem rujukan maternal dan neonatal  merupakan rangkaian akhir dari serangkaian penyusunan perjanjian kerjasama (PK) yang telah dilaksanakan

Dimulai dari lokakarya inisiasi penyusunan PK, penyusunan tim perumus PK, penilaian dan pemetaan sistem rujukan maternal dan neonatal, serta lokakarya penyusunan draf PK sistem jejaring rujukan.

Dengan ditandatanganinya PK tersebut, Daryl Martyris berharap seluruh pihak akan mengikuti ketentuan di dalamnya sehingga tercipta sistem jejaring rujukan maternal dan neonatal yang efektif serta efisien.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved