Idul Adha 1443 Hijriyah

Dahsyatnya Berkurban Idul Adha Dijelaskan Ustaz Abdul Somad, Keistimewaan Ini Didapat di Akhirat

menyembelih hewan kurban. Ustadz Abdul Somad menjelaskan keistimewaan orang yang berkurban.

Editor: Dedy Kurniawan
Ho/ Tribun-Medan.com
Ustaz Abdul Somad Ceramah 

TRIBUN-MEDAN.com - Hari Raya Idul Adha 2022 sudah sangat dekat.

Ummat muslim yang mampu disunnahkan menyembelih hewan kurban. Ustadz Abdul Somad menjelaskan keistimewaan orang yang berkurban.

Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji disebut pula Hari Raya Kurban, itulah sebabnya umat islam diamjurkan berkurban.

Hari Raya Idul Adha dirayakan pada 10 Zulhijah setiap tahunnya dalam sistem kalender Islam.

Baca juga: Mendadak Masuk Rumah Sakit, Putri Anne Ungkap Kondisi Terbaru Penyakit Arya Saloka

Baca juga: Tak Bisa Ditahan, Akhirnya Tangis Betrand Peto Pecah di Rumah Sakit, Ini Kondisi Terbaru Ruben Onsu

Hari Raya Idul Adha di tahun 2022 ini, diperkirakan bertepatan pada Sabtu (9/7/2022).

Baca juga: Bukan Janda Lagi, Nassar Panjang Foto Kekasih Asli, Potret Cantik Wanita Muda Curi Perhatian


Apa keistimewaan orang yang berkurban?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan hewan kurban nanti akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulunya, dan kukunya.

"Kenapa tidak disebut daging dan tulang, justru disebut tanduk, kuku, dan bulu? Karena tanduk, kuku, dan bulu adalah sampah yang dibuang, yang dibuang saja nanti akan datang bersaksi bahwa kau sudah beribadah apalgi dagingnya, tulangnya lemaknya, kulitnya maka semuanya kan bersaksi bahwa engkau sudah beribadah, patuh, tunduk kepada Allah," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube semuthitamTV.

Maka keistimewaan orang yang berkurban adalah hewan kurban meliputi seluruh anggota tubuh dan organnya akan bersaksi atas ibadah yang dilakukan di akhirat kelak.

Nabi Muhammad SAW menuntun umatnya agar memilih hewan kurban yang cukup umur, jenis kambing kampung berumur tiga tahun, kambing domba berumur dua tahun, sedangkan unta masuk tahun kelima.

Baca juga: Mencoba Ikhlas, Angga Wijaya Rela Memohon Maaf ke Dewi Perssik, Dulu Nikah Lewat Taaruf

Baca juga: Wanita Muda Hamil Ditangkap jadi Pencuri Motor, Bocah 5 Tahun Ikut Diajak Jalan-jalan Jadi Modus


"Jangan berikan binatang cacat, matanya buta, hubungannya jika mata buta tidak dapat melihat rumput yang bagus maka dagingnya tidak gemuk, tidak, enak, dan tidak berkualitas," terangnya.

Kemudian dianjurkan bagi yang berkurban memakan sebagian daging kurbannya, yang paling afdhol dimakan adalah hatinya.

Baca juga: Perubahan Hidup Dodi Sukaton, Pria Asahan Dulu Diejek Tulang Lunak, Kini Berseragam Putra Taruna

Ia menambahkan, itulah yang makanan pertama yang afdhol dimakan di tanggal 10 Zulhijah.

Namun, makan tersebut dilakukan setelah selesai shalat Idul Adha. Inilah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, dimana ketika ingin shalat Idul Fitri disunnahkan makan terlebih dahulu.

Sedangkan Hari Raya Idul Adha, selepas subuh disunnahkan tak makan, pergi ke mesjid shalat ied, selepas shalat pulang dan menyembelih hewan kurban, makanan pertama yang dimakan adalah hati hewan kurban tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved