Berita Internasional
HEBOH, Muncul Surat Inspeksi Alat Kelamin Bagi Siswa SMK di Malaysia, Pihak Sekolah Beri Penjelasan
Sebuah foto yang memuat surat inspeksi kelamin laki-laki yang diduga berasal dari Kementerian Pendidikan Malaysia buat siswa cemas.
TRIBUN-MEDAN.com – Sebuah foto diduga dokumen lama tersebar kembali hingga sempat membuat para siswa SMK Seksyen 4 Bandar Kinrara cemas.
Foto lama tersebut memuat surat inspeksi alat kelamin bagi siswa laki-laki yang diduga berasal dari Kementerian Pendidikan Malaysia dan dewan SMK Seksyen 4 Bandar Kinrara.
Di dalam surat berlogo MoE (Kemendiknas Malaysia) tertulis bahwa para siswa laki-laki wajib menjalani pemeriksaan alat kelamin.
Baca juga: Klaim Malaysia atas Wilayah Kepri, Reaksi DPR dan Pernyataan Mahathir Mohamad Sebenarnya
Detailnya surat terebut menginformasikan siswa laki-laki Form 5 wajib melakukan pemeriksaan penis sesuai Kode Kesehatan 6.9.
Bagi siswa yang tidak melapor ke pemeriksaan, disebut tidak akan diberikan izin mengikuti ujian SPM 2020.
“Pemeriksaan penis tahun ini akan berlangsung pada Rabu, 20 Maret 2019 saat Sidang,” bunyi surat itu dikutip dari World of Buzz, Jumat (17/6/2022).
“Semua laki-laki yang disunat harus melapor ke Bilik Disiplin (280), dan semua laki-laki yang belum disunat harus melapor ke Bilik Media (273)."
"Hanya akan ada SATU tanggal pemeriksaan pada hari Rabu, 20 Maret 2019 pukul 8.00 pagi. Jika Anda tidak dapat hadir, pejabat distrik dapat mengatur untuk bertemu dengan Anda sesuai waktu yang diinginkan,” bunyi pemberitahuan itu.
Surat tersebut juga menegaskan bahwa semua alat kelamin harus berada dalam kondisi 'bersih dan teratur' untuk pemeriksaan.
Penjelasan pihak sekolah, yang diwakilkan Asisten senior administrasi sekolah, Muhammad Asri Heman baru-baru ini memberi klarifikasi bahwa itu adalah prank oleh siswa Form 5 (tingkatan setara SMA di Indonesia).
Baca juga: 31 Kg Sabu Asal Malaysia Dimusnahkan BNN Provinsi Kalimantan Barat
Berdasarkan laporan Sinar Daily, Asri menginformasikan bahwa siswa tersebut menyebarkan "surat" secara online untuk alasan yang tidak diketahui.
Dia juga menjelaskan, baik pihak sekolah maupun kementerian tidak pernah melakukan pemeriksaan seperti itu pada siswa.
Asri pun menambahkan, para siswa Form 5 sampai cemas saat buang air di kamar kecil karena khawatir akan ada yang memeriksa alat kelaminnya.
“Siswa itu diskors. Sudah ditindak,” kata Asri dan memastikan bahwa insiden itu sudah diselesaikan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Surat-Inpeksi-PEriksa-Kelamin.jpg)