Tempat Wisata di Binjai

YUK Belajar Mengelola Gula Aren Secara Alami di Taman Edukasi Binjai

Gula yang diolah secara tradisional dan tanpa bahan pengawet buatan bisa Tribuners dapatkan di Taman Edukasi Binjai.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Proses pemasakan air nira menjadi gula aren 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Pohon aren adalah salah satu penghasil air nira yang biasa dikelola menjadi gula aren.

Gula yang diolah secara tradisional dan tanpa bahan pengawet buatan bisa Tribuners dapatkan di Taman Edukasi Binjai.

Beralamat di Gang Cempaka, Tanah Seribu, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai.

Selain rasanya yang manis, gula aren sangat bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah dan kesehatan tulang. 

Menikmati kopi dengan gula aren asli berbentuk mini
Menikmati kopi dengan gula aren asli berbentuk mini

Baca juga: Taman Edukasi Binjai, Berwisata Sambil Belajar Lewat Alam, Langsung Menyaksikan Pembuatan Gula Aren

"Kami berusaha menjaga kualitas gula aren disini, semua bahannya dari bahan alami, air nira di peroleh langsung dari pohon aren yang ada di kebun tanam edukasi ini," Ujar Mila Pengelola Taman Edukasi Binjai kepada Tribun, Rabu (22/6/2022).
Reza Pemilik Taman Edukasi menyebutkan jumlah tanaman aren miliknya sekitar 700 pohon.

"Pohon aren ini tidak perlu di pupuk, proses berkembangnya pun sangat alami, dia jatuh sendiri buahnya yang jadi bibit, kemudian tumbuh lagi pohon baru," Kata Reza. 

Proses panen air Nira ini dilakukan dua kali dalam sehari, ada air nira pagi dan ada air nira sore. 

Mila menjelaskan, air nira yang diperoleh di pagi hari rasanya lebih manis dibanding yang sore hari.

"Rasanya lebih manis yang pagi, karna kan dia bermalam kena embun. Kalau yang sore dia terkena panas matahari,"Jelasnya. 

Untuk mensiasati agar nira tidak mudah terfermentasi. Pengolahan ditempat ini menggunakan kayu nangka yang telah dicincang seperti kripik yang direndam dalam air masak hingga kecoklatan.

Air nira yang telah terkumpul kemudian disaring terlebih dahulu agar lebih bersih. Lalu dibawa ke tempat pemasakan. 

Pohon aren yang sedang di lakukan penyadapan terhadap air niranya
Pohon aren yang sedang di lakukan penyadapan terhadap air niranya

Air nira yang telah disaring ini akan direbus di atas wajan yang besar dan dengan api yang sedang. Cairan gula harus sering diaduk selama proses rebus nya. Lama pemasakan sekitar 4-5 jam.

Setelah mengental, air nira yang sudah berubah menjadi gula aren cair ini siap di cetak.

Pencetakan gula aren di tempat ini dibuat dalam bentuk mini. 

Sembari menikmati pemandangan alam yang hijau Tribuners bisa menyeruput secangkir kopi dengan gula aren mini disini.

Baca juga: Gula Aren Ponpes Al Hidayah Lari Manis, Jadi Andalan untuk Operasional Pesantren

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved