Dugaan Malapraktik

Diduga Jadi Korban Malapraktik di RS Sibolga, Seorang Wanita Kehilangan Rahim dan tak Bisa Kencing

Seorang wanita kehilangan rahim dan tak bisa kencing akibat diduga menjadi korban malapraktik di RS Sibolga

Editor: Array A Argus
HO
Kondisi Riski Rikawati Laoli (34) asal Desa Binasi, Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara yang diduga kena malapraktik RS di Sibolga. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Riski Rikawati Laoli (34) tak pernah membayangkan ternyata proses persalinannya di RS Metta Medika Sibolga membawanya ke ujung petaka.

Bagaimana tidak, Riski harus rela menerima nasib bahwa rahimnya diangkat dan saluran kantung kemihnya terjahit hingga dirinya tak bisa kencing secara normal.

"Awalnya istri saya mau operasi sesar, nah, waktu operasi itu terjadi pendarahan. Setelah pendarahan itu, kami tidak dijelaskan penyebab pendarahan itu,"

"Tapi yang jelas plasenta di bawah. Jadi setelah operasi, Maka diputuskan untuk diangkat Rahim untuk menghindari pendarahan," ungkap Muhrozi, suami Riski kepada Tribun-medan.com, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Dilaporkan Tuduhan Malapraktik, Ini Jawaban RSUP Adam Malik Soal Penderita Kanker Payudara

Diceritakan Muhrozi, jika saat itu dokter rumah sakit tak menyebutkan alasan mendetail, tapi menjelaskan bahwa plasenta Riski berada di bawah dan ari-ari yang melilit rahim.

"Kalau masalah penjelasan detail enggak ada, cuma yang pastinya dibilang plasenta di bawah dan ari-ari melilit rahim. Pasien waktu pendarahan itu dibius total, jadi dia enggak sadar diri,"

"Ketika pasien kritis, kami disuruh cari kantong darah. Saya heran kenapa pasien sudah kritis, disuruh kami cari darah tiga kantong," kata Rozi.

Setelah operasi, Rozi menyebutkan kondisi sang istri yang semakin parah lantaran tak dapat buang air kecil.

Saat itu, Rozi turut mempertanyakan dampak operasi yang membuat istrinya tak dapat beraktivitas secara normal.

"Dijelaskan kalau pasien ini sudah terganggu ginjalnya karena pendarahan total waktu itu," sebutnya.

Kondisi tak dapat buang air kecil secara normal ternyata membuat tubuh Rizki kini sering sakit-sakitan dan sempat menggembung.

"Jadi badanpun semakin hari semakin menggembung beberapa hari ketika hari ketujuh saat di rujuk ke Medan, pasien sudah semakin memburuk. Dia kemudian bawaannya linglung terus juga telapak kakinya itu menguning," tuturnya.

"Tapi tiap malam itu kalau malam kedinginan macem dalam kulkas atau kepanasan. Jadi suhu tubuh ini gak stabil," lanjut Rozi.

Melihat kondisi tubuh yang memburuk, Riski kemudian dirujuk ke RS Mitra Sejati Medan pada 27 April 2022 lalu untuk melakukan konsultasi ginjal dan cuci darah.

"Ketika di Mitra Sejati, kami diajak masuk ke ruangan USG dan ternyata kantong kemihnya kosong bukan karena adanya gangguan ginjal," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved