Profil Pendiri Twitter

Profil Jack Dorsey, Anak Punk dan Pendiri Twitter yang Rajin Puasa

Pendiri Twitter Jack Dorsey dikenal memiliki kebiasaan agak nyentrik. Dia rajin puasa dan meditasi, suka berpuisi, serta kini memelihara janggut.

Editor: M.Andimaz Kahfi

Profil Jack Dorsey, Anak Punk dan Pendiri Twitter yang Rajin Puasa

TRIBUN-MEDAN.COM - Tanggal 21 Maret 2006 adalah hari bersejarah bagi Twitter dan dunia media sosial secara umum.

Kala itu twit pertama diunggah. Bunyinya singkat saja, "just setting up my twttr".

Sosok di balik kata-kata tersebut adalah Jack Dorsey, pendiri Twitter yang dikenal memiliki kebiasaan agak nyentrik.

Dia rajin puasa dan meditasi, suka berpuisi, serta kini memelihara janggut panjang beruban sehingga kelihatan mirip tokoh Luke Skywalker di film Star Wars.

Sebelum kaya raya karena perusahaan-perusahaan yang didirikannya, Dorsey muda adalah penggemar musik punk yang doyan menyambangi konser musik bawah tanah.

Dia tak pernah bermimpi jadi pengusaha, apalagi pimpinan salah satu media sosial paling sohor sedunia.

Kenal teknologi sejak dini

Jack Patrick Dorsey lahir pada 19 November 1976 di St. Louis, negara bagian Missouri, Amerika Serikat, dari pasangan Tim Dorsey dan Marcia Smith.

Seperti banyak dedengkot Silicon Valley lainnya, Dorsey sudah mengenal teknologi sejak kecil.

Mulanya dia mengutak-atik radio Healthkit milik sang ayah, kemudian sibuk mengoprek komputer IBM PC Junior, hingga belajar bahasa pemrograman di Bishop DuBourg High School.

Minat Dorsey di dunia teknologi turut didukung suasana di kota St. Louis tempat tinggalnya di mana terdapat kultur hacker alias programer yang sangat aktif.

"Hacker adalah seseorang yang penasaran dengan teknologi, memperetelinya untuk mengetahui bagaimana cara kerjanya," ujar Dorsey.

Saat remaja, Dorsey terkesima dengan tantangan dalam mengkoordinasi armada kendaraan transportasi dan logistik seperti taksi serta truk delivery yang harus saling berkomunikasi secara real time sepanjang waktu.

Dia kemudian menulis software taxi dispatch untuk mempermudah proses pemesanan taksi dan pengiriman kendaraan ke pemesan.

Di kemudian waktu, perangkat lunak ini menjadi inspirasinya untuk menciptakan Twitter.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved