News Video
Invasi Hampir 4 Bulan, Rusia Diprediksi akan Pakai Rudal Tahun 1960-an, Bisa Sebabkan Korban Massal
Rusia pun diprediksi akan menggunakan senjata baru yakni rudal tahun 1960-an dalam invasinya ke Ukraina.
Rusia kemungkinan menggunakan rudal anti -kapal berbobot 5,5 ton karena kekurangan rudal modern yang lebih presisi.
TRIBUN-MEDAN.COM - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-109 pada Minggu (11/6/2022).
Diketahui, pasukan Rusia terus menggempur wilayah Donbas yang sekarang menjadi fokus perang.
Rusia pun diprediksi akan menggunakan senjata baru yakni rudal tahun 1960-an dalam invasinya ke Ukraina.
Dikutip dari Tribunnews.com, hal ini disampaikan oleh pejabat dari Inggris dan Ukraina.
Rusia melakukan itu karena belum juga memenangkan peperangan yang telah berjalan hampir empat bulan.
Senjata yang diprediksi itu dapat menyebabkan korban massal.
Pertempuran sengit yang berkepanjangan menghabiskan sumber daya di kedua belah pihak.
Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan, pembom Rusia kemungkinan telah meluncurkan rudal anti-kapal era 1960-an yang berat di Ukraina.
Rudal Kh-22 dirancang untuk menghancurkan kapal induk menggunakan hulu ledak nuklir.
"Sangat tidak akurat dan oleh karena itu dapat menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa," katanya.
Akibat pertempuran yang terjadi, kedua belah pihak telah kehilangan sejumlah persenjataan besar.
Baca juga: Jordan Gatley, Tentara Inggris yang Tewas di Severodonetsk Ukraina, Keluarga Merasa Salut dan Bangga
Pejabat Inggris melanjutkan, Rusia kemungkinan menggunakan rudal anti -kapal berbobot 5,5 ton karena kekurangan rudal modern yang lebih presisi.
Namun, pernyataan ini tidak dapat memberikan perincian di mana tepatnya rudal tersebut telah dikerahkan.