Viral Medsos

Dua Politisi India Ini Tengah Incaran Umat Muslim di Dunia karena Menghina Nabi Muhammad SAW

Dua politisi India tengah incaran umat muslim di dunia. Bahkan, kini negara India menjadi musuh umah Islam di seluruh dunia.

Editor: AbdiTumanggor
Getty Images
Nupur Sharma, Politikus India 

TRIBUN-MEDAN.COM - Dua politisi India tengah incaran umat muslim di dunia.

Bahkan, kini negara India menjadi musuh umah Islam di seluruh dunia.

Hal ini imbas dari dua orang politisi dari partai berkuasa di India yakni Naveen Kumar Jindal dan Nupur Sharma diduga telah menghina Nabi Muhammad SAW.

Nupur Sharma, yang merupakan juru bicara partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP), mengeluarkan pernyataannya dalam debat yang disiarkan televisi pada akhir Mei lalu.

Ia seenaknya mengeluarkan ucapan yang menghina Nabi Muhammad SAW dan Aisyah RA hingga melukai hati umat Islam di seluruh dunia.

Kemudian Naveen Kumar Jindal, yang merupakan kepala media dari unit Delhi partai tersebut, mengunggah cuitan tentang hal yang sama.

Pernyataan yang menyakitkan hati umat muslim itu telah membawa India berada di tengah mimpi buruk hubungan diplomatik.

Pada Minggu (5/6/2022), BJP menangguhkan Nupur Sharma dari partai.

Kepala unit media partai Delhi, Naveen Kumar Jindal, juga dikeluarkan dan bernasib sama dengan rekannya itu.

Dalam sebuah pernyataan, BJP mengatakan bahwa pernyataan keduanya telah melawan ‘ideologi’ apa pun yang menghina atau merendahkan agama.

Tak lama setelah itu, Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal mengeluarkan pernyataan meminta maaf atas pernyataan mereka tentang Nabi Muhammad.

Keduanya mengatakan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk menyakiti perasaan siapa pun.

“Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, dengan ini saya menarik pernyataan saya tanpa syarat,”

“Tidak pernah ada niat saya untuk menyakiti perasaan keagamaan siapa pun,” kata Nupur Sharma dalam sebuah pernyataan.

Naveen Kumar Jindal juga mengeluarkan pernyataan serupa bahwa pernyataannya tidak ditujukan untuk menyakiti golongan keagamaan mana pun.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved