Siswa SD Tewas Dianiaya Teman Sekelas

TAK TERIMA Anaknya Dituduh Terlibat Aniaya Bocah yang Meninggal, Tapi Akui Ada Memukul

Orangtua siswa yang dituduh menganiaya teman kelas hingga disebut meninggal tak terima anaknya dituduh terlibat

Penulis: Satia |

TAK TERIMA Anaknya Dituduh Terlibat Aniaya Bocah yang Meninggal, Tapi Akui Ada Memukul

TRIBUN-MEDAN.COM,BINJAI - Santi Citra Dewi (37), ibu dari Muhammad Ikhsan Haminti (11), bocah Sekolah Dasar (SD) yang meninggal diduga akibat pengeroyokan teman sekelas, sebut dapat ancaman dari Kepala Sekolah.

Berdasarkan keterangan dari para orang tua murid, yang diduga memukul Ikhsan tidak begitu. Menurutnya, sewaktu pemakaman Ikshan, para orang tua sekelasnya datang, untuk menyampaikan belasungkawa.

Dalam pertemuan itu, orang tua Ikshan malah menganggap kedatangan wali murid lain, untuk berdamai. Sebab, para orang tua yang anaknya terseret dalam kasus ini, belum tahu penyebab kematian Ikshan.

"Kami datang untuk memberikan empati dan simpati. Tapi dianggap orang tua Ikshan untuk berdamai. Terkejut lah kami, karena memang anak kami tidak ada memukul Ikshan. Bahkan orang tua Ikshan bilang gak akan berdamai, artinya bicara uang tanggungjawab," kata Tuti (jilbab hitam), orang tua R, saat ditemui di SD 023971, Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Jumat (10/6/2022).

Tuti mengatakan, saat kejadian pada Sabtu (21/5/2022), anaknya tidak masuk ke sekolah bersamaan dengan M, murid lain. Akan tetapi, Santi menyebut anaknya juga ikut memukul Ikshan.

Dirinya menduga, bahwa Santi sengaja menciptakan isu ini, lantaran ada sesuatu yang diharapkan.

"Anak saya hari sabtu tidak hadir, sebagaimana yang dibilang oleh orang tua Ikshan," ucapnya.

Setelah beberapa pekan Ikshan meninggal, para orangtua murid yang diduga memukul korban dipanggil ke sekolah. Pemanggilan ini dilakukan, sebab Santi menyebut, bahwa anak-anak mereka terlibat dalam kasus meninggalnya Ikshan.

"Setelah Ikshan meninggal, anak-anak kami dipanggil dan saya diminta untuk datang ke sekolah. Kata guru anak sekolah anak saya terlibat," jelasnya.

Ia bersama dengan orang tua lain tidak terima dengan perlakuan Santi dan suaminya. Sebab, anak-anak mereka tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Santi. Sebab, anaknya tidak pernah memukul sampai begitu parahnya.

"Saya tidak terima, dengan apa yang telah diucapkan oleh orang tua korban. Saya sempat tanya, pernah pukul, anak saya pernah bilang. Karena Ikshan mengejek anak saya. Tapi anak saya bilang tangannya yang dipikul bukan badan," jelasnya.

Setelahnya, Tuti bersama dengan orang tua lain juga tidak terima dengan perilaku Santi. Di mana, Santi mengunggah foto anak-anak mereka ke Facebook, dan menyebutnya sebagai pembunuh Ikshan.

"Bersihkan nama anak kami, karena di media sosial anak kami dibilang pembunuhan dan dipampang foto anak kami di media sosial," kata Tuti.

Saat ini, para orang tua dari anak yang diduga memukuli Ikshan tengah menunggu keputusan dari pihak sekolah, untuk dapat menyelesaikan kasus ini.

"Kami menunggu dari pihak sekolah bagaimana kelanjutannya. Karena anak kami tidak pernah terlibat," ungkapnya.

(wen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved