Siswa SD Dianiaya
BOCAH SD Tewas Diduga Dianiaya Enam Orang Temannya, Sempat Muntah-muntah
Muhammad Ikhsan Haminti (11), siswa SD Negeri 023971 Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, tewas setelah diduga dianiayai oleh teman sekelasnya.
Penulis: Satia |
BOCAH SD Tewas Diduga Dianiaya Enam Orang Temannya, Sempat Muntah-muntah
TRIBUN MEDAN.com, BINJAI - Muhammad Ikhsan Haminti (11), seorang siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 023971 di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, tewas setelah diduga dianiaya oleh teman sekelasnya.
Korban meninggal dunia pada Selasa (24/5/2022). Sebelum meninggal, korban sempat mengaku kepada ibunya Santi Citra Dewi (37), bahwa korban sedang dalam keadaan sakit bukan dianiayai.
"Dia pulang dari sekolah yang gak jauh dari rumah kami, saat di rumah dia bilang lemas dan gak enak badan," kata Santi, saat ditemui di Polres Binjai, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binjai Kota, Kamis (9/6/2022).
Santi yang mulanya tidak tahu bahwa anaknya telah dianiayai menganggap anaknya sakit biasa.
Santi kemudian membelikan obat agar sakit Ikhsan berkurang.
"Saya belikan dia obat. Karena muntah-muntah," ucapnya sambil menangis.
Setelah satu hari dalam keadaan lemas dan sudah diberikan obat, besoknya Ikhsan kembali muntah-muntah.
Sempat akan dibawa ke Bidan, Ikhsan malah menolaknya.
"Besoknya makan siang dan muntah lagi. Saya bawa ke bidan juga tidak mau," katanya.
Lantaran muntahnya tidak mau berhenti, suaminya Adi Syahputra (40) pulang ke rumah dari tempat kerja untuk melihat kondisi anaknya.
Saat itu, Santi juga bertanya kepada Ikhsan mengalami gejala apa namun tidak dijawab.
"Sampai bapaknya pulang, dia tetap gak mau makan. Sampai besoknya, kami belikan sarapan gak mau dia," kata Santi.
Lantaran tidak makan apapun setelah dua hari, kondisi Ikhsan mulai semakin darurat. Santi dan suami juga membujuk anaknya agar dibawa ke puskesmas, namun Ikshan tetap menolaknya.
"Saya tanyakan kenapa muntah-muntah terus. Dia bilang tidak papa. Saya suap makanan, tapi kondisi tidak berdaya. Dia tetap tidak mau dibawa ke bidan," jelasnya.