Breaking News

Berita Asahan

TEGA, Ayah Banting dan Seret Anaknya di Batubara, Hanya Karena Ingin Tinggal di Rumah Neneknya

Aksi seorang ayah yang memaksa dan menyeret anaknya yang diduga sebagai aksi kekerasan terhadap anak viral di media sosial.

HO
Tangkapan layar video AR membanting anaknya di rumah neneknya. Kejadian ini terjadi di Batubara 

TRIBUN-MEDAN.com, BATUBARA - Aksi seorang ayah yang memaksa dan menyeret anaknya yang diduga sebagai aksi kekerasan terhadap anak viral di media sosial.

Dari video yang berdurasi 23 detik itu terlihat seorang pria bertelanjang dada membanting dan memaksa untuk mengangkat anak laki-laki.

Belakangan diketahui kejadian tersebut terjadi di Desa suka Maju, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.

Nenek korban, Haida, saat dikonfirmasi Tribun Medan membenarkan kejadian tersebut.

Kata Haida, kejadian itu bermula saat korban berada di rumahnya. Namun, dijemput oleh ayahnya berinisial AR.

"Anaknya belum ingin balik, namun dipaksa oleh AR dan kemudian dibantingkannya ke lantai hingga anaknya terduduk," kata Haida, Rabu(8/6/2022).

Baca juga: TAK KUNJUNG Diperbaiki Pemerintah, Warga Pantai Cermin Gotong Royong Perbaiki Jalan Desa

Katanya, korban memang sudah biasa tidur dan makan di rumah neneknya. Karena sang ayah tidak memiliki pekerjaan yang tetap.

"Kami pun tidak tahu apa kerja ayahnya. Ibunya pergi merantau, jadi kesehariannya makan, mandi, dan tidur bersama kami," katanya.

Selain kepada ankanya, AR diduga kerap melakukan kekerasan terhadap istrinya.

"Pengakuan istrinya sering, tapi kami tidak pernah nampak," katanya.

Meskipun begitu, pihak keluarga saat ini belum da rencana melakukan laporan ke pihak kepolisian, namun dibuat surat perjanjian kepada AR agar tidak mengulangi perbuatannya.

Sementara IPTU Fahmi, Waka Polsek Labuhan Ruku, mengatakan telah melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.

"Kami bersama dengan pihak pemerintah desa telah turun langsung kelapangan untuk mencoba mempertemukan sebaik-baiknya kedua belah pihak keluarga," kata IPTU Fahmi.

Ia melakukan hal tersebut guna membentuk kembali keharmonisan antara keluarga.

"Kami sudah berkordinasi dengan pihak Kadus, dan ternyata permasalahan ini diawali dari ketidak Harmonisan keluarga saja. Sehingga kami kembali mempertemukan untuk membangun keharmonisan itu kembali," pungkas Fahmi.

Baca juga: Viral Ambil Foto di Gunung Bromo Harus Bayar Rp 1 Juta, Ini Penjelasannya

Baca juga: TAK KUNJUNG Diperbaiki Pemerintah, Warga Pantai Cermin Gotong Royong Perbaiki Jalan Desa

(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved