Siapa Sebenarnya Nupur Sharma? Ujarannya Soal Nabi Muhammad Dianggap Sudah Keterlaluan

Pernyataan Kontroversial Nupur Sharma tentang Nabi Muhammad pertama kali muncul pada dua pekan lalu di sebuah acara debat di televisi.

Getty Images
Nupur Sharma - Siapa Sebenarnya Nupur Sharma, Ujarannya Soal Nabi Muhammad Dianggap Sudah Keterlaluan 

TRIBUN-MEDAN.com - Sosok Nupur Sharma kini menjadi sorotan dunia.

Pernyataan kontroversial Nupur Sharma karena menyinggung Nabi Muhammad.

Nupur Sharma merupakan seorang politisi wanita India dari Partai Bharatiya Janata (BJP).

Pernyataan kontroversial Nupur Sharma tentang Nabi Muhammad pertama kali muncul pada dua pekan lalu di sebuah acara debat di televisi.

Sontak pernyataan Nupur Sharma membuat marah warga muslim di dunia, termasuk Indonesia.

Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar India di Jakarta, Manoj Kumar Bharti. 

"Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India. Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta," tulis akun Twitter resmi @Kemlu_RI.

Sebagai buntut dari kejadian tersebut, BJP mengeluarkan Sharma dari keanggotaan partai. Demikian juga kepala bagian media BJP di Delhi, Naveen Kumar Jindal, lantaran membagikan tangkapan layar pernyataan Sharma.

BJP menyatakan "menentang ideologi yang menghina atau merendahkan sekte atau agama " dan menambahkan bahwa partai itu tidak "mempromosikan orang-orang atau filosofi seperti itu". 

Lantas siapa sebenarnya Nupur Sharma?

Sebelum terjun ke dunia politik, Nupur Sharma dulunya seorang pengacara.

Mengambil jurusan hukum di Universitas Delhi, Sharma merintis karier politiknya pada 2008.

Ketika itu dia dipilih sebagai ketua persatuan mahasiswa yang dicalonkan oleh Akhil Bharatiya Vidyarthi Parishad (ABVP), sayap mahasiswa dari gerakan nasionalis Hindu, Rashtriya Swayamsevak Sangh.

Karier politiknya menanjak pada 2011 ketika dia kembali ke India setelah meraih gelar strata dua di bidang hukum bisnis internasional di London School of Economics.

Karena berani dan blak-blakan dalam mengutarakan pandangan baik dalam bahasa Inggris maupun Hindi, Sharma mendapat posisi di dalam komite media BJP untuk pemilihan anggota parlemen Delhi pada 2013.

Selang dua tahun kemudian, ketika pemilu digelar, dia menjadi kandidat BJP untuk melawan Gubernur Delhi, Arvind Kejriwal.

Sumber: bbc
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved